Analisis Teknikal

Asing Lagi Happy, UU Ciptaker Bisa Bawa IHSG ke Atas 5.000?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 October 2020 08:12
Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) demo di depan Gedung DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) demo di depan Gedung DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,65% ke 4.958,76 pada perdagangan Senin kemarin. Sentimen pelaku pasar yang membaik setelah kabar kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) yang mulai pulih dari penyakit virus corona (Covid-19) menjadi pemicu bursa saham global termasuk IHSG.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 355 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,7 triliun.

Perkembangan kondisi kesehatan Presiden Trump masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa (6/7/2020).

Investor di luar negeri sepertinya sedang happy terlihat dari penguatan tajam bursa saham AS (Wall Street) Senin kemarin, dan dapat memberikan sentimen positif ke pasar Asia pada hari ini, apalagi adanya harapan tinggi stimulus fiskal di AS akan cair.

Sementara itu dari dalam negeri, Rapat Paripurna DPR RI Senin 5 Oktober 2020 mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja (Omnibus Law Ciptaker) menjadi Undang-undang resmi.

Pengesahan tersebut baru akan direspons pelaku pasar pada hari ini.

Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma berpendapat, Omnibus Law diharapkan menjadi katalis positif bagi iklim investasi di Indonesia kendati saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19.

"[Omnibus Law] cukup memberikan harapan, walau kalau dilihat maksimum pesangon masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara pesaing," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (5/10/2020).

Suria melanjutkan, memang di saat pandemi seperti ini, investor masih akan cenderung wait and see dalam berinvestasi, namun adanya perbaikan dari sisi regulasi diharapkan bisa memberikan katalis positif.

Secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas level 4.867 yang merupakan Fib. Retracement 38,2% pada grafik harian.

Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Indikator stochastic pada grafik harian kini mendatar tetapi berada di wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sementara itu, indikator Stochastic grafik 1 jam kini berada di kisaran 70, artinya ruang penguatan IHSG terbuka cukup lebar. 

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Ruang penguatan IHSG masih terbuka ke level psikologis 5.000. Jika mampu ditembus, IHSG berpeluang menguat menuju 5.075.

Sementara selama tertahan di bawah 5.000, IHSG berisiko terkoreksi ke support 4.930. Jika ditembus, IHSG berpeluang turun ke 4.900, sebelum menuju support kuat 4.867.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular