
Siapa Lief Holdings yang Borong Saham ROTI Rp 459 M?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer milik Grup Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) mengumumkan resmi melakukan penjualan saham treasuri kepada Lief Holdings Pte. Ltd pada Senin ini (5/10/2020).
Dengan demikian, Lief Holdings resmi menjadi pemegang 6,06% saham ROTI atau sebanyak 375.033.700 saham.
Pemegang saham lainnya tetap sama yakni masih dipegang oleh Grup Salim lewat PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) sebesar 25,77%, Bonlight Investments Limited 20.79%, Demeter Indo Investment Pte Ltd 19,64%, Pasco Shikishima 8,50%, dan investor publik 19,23%.
Berdasarkan keterangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ini (5/10), manajemen ROTI mengungkapkan telah menjual seluruh saham treasuri sebanyak 375.033.700 saham yang sebelumnya sempat dibeli kembali secara bertahap (buyback) pada periode 20 Juli 2018 dan 11 Juni 2020.
Dalam buyback saham tersebut, harga rata-rata saham treasuri yang dibeli yakni di level Rp 1.148/saham.
Jumlah dana yang diperoleh oleh perseroan setelah pelaksanaan pengalihan saham ini sebesar Rp 459,42 miliar.
"Pengalihan dilaksanakan oleh Lief Holdings Pte Ltd pada 5 Oktober dengan membeli sebanyak 375.033.700 saham dari perseroan, dengan menggunakan PT BCA Sekuritas," kata Sekretaris Perusahaan ROTI, Sri Mulyana, dalam keterbukaan informasi, Senin ini (5/10).
Pengalihan ini juga terkonfirmasi dengan adanya transaksi tutup sendiri (crossing saham) yang dilakukan di saham ROTI lewat BCA Sekuritas.
Data perdagangan mencatat, investor asing masuk melalui broker BCA Sekuritas (kode SQ) dengan melakukan pembelian sebanyak 3.750.337 lot di harga Rp 1.225/unit sehingga dana yang digelontorkan mencapai Rp 459 miliar.
Harga saham ROTI diperdagangkan turun tipis 0,82% ke level Rp 1.215/unit di tengah kenaikan IHSG 0,65% pada perdagangan sesi II Senin ini. Secara tahun berjalan ROTI terkoreksi 6,54%.
Lantas siapa Lief Holdings yang serap saham produsen roti merek Sari Roti ini?
Dalam keterangannya di BEI, manajemen ROTI menjelaskan bahwa Lief Holdings dan Bonligt adalah perusahaan yang sama-sama dimiliki oleh Keluarga Yap dan Ibu Wendy Sui Cheng Yap (Presiden Direktur ROTI saat ini). Pada tanggal surat tanggapan ini dibuat (5/10), disebutkan Lief Holdings tidak memiliki saham dalam Bonlight.
Sri Mulyana menjelaskan, pengalihan saham yang dilakukan oleh perseroan kepada Lief Holdings akan mencerminkan komitmen dan dukungan penuh Wendy Yap terhadap perkembangan potensi bisnis perseroan di masa yang akan datang.
Dana hasil pengalihan tersebut tersebut akan digunakan untuk keperluan ekspansi usaha perseroan dalam rangka pengembangan pasar produk roti di Indonesia.
Dana itu juga akan dipakai untuk membayar utang jangka pendek perseroan sehingga beban bunga perseroan berkurang.
Rencana pengalihan saham ini adalah transaksi afiliasi namun tidak mengandung benturan kepentingan, maka perseroan dikecualikan untuk mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam peraturan OJK.
Mengacu prospektus ROTI saat mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 28 Juni 2020, disebutkan Bonlight adalah perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Island (BVI) pada 2 Januari 1997.
Pengurusnya yakni Wendy Sui Cheng Yap dan Emily Yap Lan Cheng.
Adapun pemegang saham Bonlight yakni The PY Family Foundation, yang berbasis di Panama sebesar 80% dan Sari roti TM Limited yang berbasis di BVI sebesar 20%.
Sebelumnya pada Selasa (29/9/20) asing juga sudah masuk ke saham ROTI dengan nilai transaksi di pasar negosiasi mencapai Rp 121,20 miliar.
Data perdagangan mencatat, saat itu saham produsen roti merek Sari Roti ini dibeli dan dijual melalui satu sekuritas (crossing) yakni PT Sucor Sekuritas (AZ) sebanyak 98.537.515 saham di harga Rp 1.230/unit sehingga nilai transaksi mencapai Rp 121,20 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Crossing Saham ROTI Rp 121 M, Siapa Nih yang Borong ?
