Trump Sehat! Rupiah Dapat Berkah, Jadi Juara 3 Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 October 2020 15:48
Donald Trump dipindahkan ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed usai dinyatakan positif COVID-19
Foto: Presiden Donald Trump tiba di Walter Reed National Military Medical Center, di Bethesda, Md., Jumat, 2 Oktober 2020, dengan helikopter Marine One setelah ia dinyatakan positif COVID-19. (AP / Jacquelyn Martin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah akhirnya menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (5/10/2020), meski sebelumnya sempat masuk ke zona merah.

Sentimen pelaku pasar yang membaik merespons membaiknya kesehatan Presiden AS, Donald Trump, menjadi penopang penguatan rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,2% ke Rp 14.800/US$ dan sempat bertambah menjadi 0,28% ke Rp 14.789/US$.

Level tersebut menjadi yang terkuat hingga pertengahan perdagangan hari ini, penguatan rupiah terkoreksi bahkan sempat melemah 0,03% ke Rp 14.835/US$.

Satu jam sebelum penutupan perdagangan, rupiah kembali bertenaga hingga berakhir di Rp 14.790/US$.

Mayoritas mata uang utama Asia memang menguat pada perdagangan hari ini, artinya dolar AS sedang lesu. Dengan penguatan 0,27%, rupiah menjadi juara ketiga pada hari ini. Hingga pukul 15:07 WIB, hanya won Korea Selatan dan dolar Taiwan yang penguatannya lebih besar ketimbang rupiah. 

Yuan China masih belum berlaga karena libur hingga 8 Oktober nanti. Sementara itu yen Jepang melemah pada jari ini, yang menegaskan sentimen pelaku pasar sedang membaik.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.

Sepanjang pekan lalu rupiah membukukan penguatan tipis 0,1%. Penguatan rupiah seharusnya bisa lebih besar lagi, mengingat dolar AS sebenarnya sedang lesu. Namun, Presiden AS Donald Trump yang terpapar virus corona penguatan rupiah jadi terpangkas.

Saat Presiden Trump mengumumkan dirinya dan Ibu Negara Melania Trump positif Covid-19 Jumat pagi waktu Indonesia, indeks Dow Jones futures merosot hingga 400 poin, artinya sentimen pelaku pasar memburuk dan dolar AS kembali menjadi sasaran investasi.

Indeks dolar AS yang sebelumnya merosot 4 hari beruntun langsung menguat 0,34% ke 94,031 Jumat siang. Alhasil, rupiah akhirnya terpukul lagi.

Perkembangan kondisi Presiden AS ke-45 ini sempat simpang siur. Trump yang dirawat di Rumah Sakit Walter Reed dikabarkan sudah mulai membaik, oleh dokter kepresidenan, dr. Sean Conley, Sabtu waktu setempat.

"Saat ini, saya dan tim sangat senang melihat perkembangan kesehatan presiden," kata Conley sebagaimana dilansir CNBC International.

"Pada hari Kamis ia menderita batuk ringan dan hidung mampet serta kelelahan. Sekarang semuanya sudah diatasi dan kondisinya membaik," tambahnya,
Tetapi pernyataan Conley berbeda dengan seorang sumber dari Gedung Putih.

"Kondisi vital presiden dalam 24 jam terakhir sangat mengkhawatirkan, dan 48 jam ke depan menjadi sangat penting dalam hal perawatannya," kata sumber tersebut kepada beberapa wartawan yang sering ikut berpergian dengan Presiden Trump.

"Kita belum berada pada posisi penyembuhan total," kata sumber tersebut sebagaimana dilansir CNBC International.

Kini, kabar baik datang, Presiden Trump terlihat sehat, setidaknya melalui video yang diunggah di akun Twitternya.

Dalam sebuah video berdurasi 1 menit 13 detik, sang presiden ke-45 Negeri Adidaya terlihat bugar.



"Terima kasih kepada para dokter, perawat, dan semuanya. Ini adalah rumah sakit yang luar biasa, pekerjaan yang mereka lakukan sangat luar biasa. Saya juga akan memberikan kejutan kepada para petugas di garda terdepan yang turun ke jalan, saya tidak memberitahu kepada mereka, hanya kepada Anda. Ini adalah kunjungan kejutan.

"Saya belajar banyak tentang Covid-19, saya seperti pergi ke 'sekolah'. Inilah 'sekolah' yang sebenarnya, bukan sekadar membaca buku. Saya sudah mengerti, dan ini adalah sesuatu yang menarik. Saya akan memberitahukannya kepada Anda nanti," sebut Trump dalam video tersebut.

Sehatnya Presiden Trump membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik, terlihat dari penguatan indeks Dow Jones Futures serta bursa saham Asia. Alhasil, dolar AS yang menyandang status safe haven menjadi tak menarik, dan rupiah mampu bangkit.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular