Internasional

Dear Investor, Trump Kena Covid, Biden Bakal Menang Pemilu?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 October 2020 13:57
Moderator Chris Wallace of Fox News, center, gesturing during the first presidential debate between President Donald Trump, left, and Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden, right, Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden Donald Trump (kiri) dan calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden (kanan) dengan moderator Chris Wallace dari Fox News (tengah) saat debat calon presiden AS di Case Western University dan Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP / Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenyataan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump positif corona (Covid-19) membuat dukungan suara ke lawannya Joe Biden meningkat. Bahkan aclon presiden dari Partai Demokrat itu lebih unggul dibandingkan Trump.

Menurut laporan jajak pendapat Reuters/polling Ipsos yang dirilis pada Minggu (4/10/2020), mayoritas masyarakat Amerika berpikir Trump sebetulnya dapat menghindari infeksi Covid-19. Terutama, jika dari awal ia menganggap serius virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 tersebut.



Trump telah berulang kali menolak keparahan pandemi, bahkan menganggap enteng Covid-19 sebagai sesuatu yang akan hilang dengan sendirinya. Ia bahkan mencela Biden karena mengenakan masker saat debat perdana belum lama ini.

Di antara masyarakat dewasa yang diperkirakan akan memberikan suara dalam pemilihan presiden pada 3 November mendatang, jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 51% mendukung Biden, sementara 41% mengatakan mereka memilih Trump.



Sementara 4% lainnya memilih kandidat dari pihak ketiga. Sedangkan 4% lainnya mengatakan mereka ragu untuk memilih calon presiden dari partai yang mana.

Keunggulan 10 poin Biden atas Trump rupanya 1-2 poin lebih tinggi daripada prospek yang diposting Biden selama beberapa minggu terakhir. Meskipun begitu peningkatan tersebut masih dalam batas presisi jajak pendapat, yaitu plus atau minus 5 poin persentase.

Sebulan sebelum pemilihan presiden, Biden telah mempertahankan keuntungan awal dalam mengamankan suara rakyat nasional.

Tetapi untuk memenangkan kursi kepresidenan, seorang kandidat harus menang di negara bagian yang cukup untuk memenangkan Electoral College. Dalam jajak pendapat negara bagian, terlihat Trump hampir sepopuler Biden di beberapa negara bagian yang menjadi "medan pertempuran".

Lebih lanjut, sebagian besar orang Amerika sangat khawatir tentang virus. Jajak pendapat menemukan bahwa 65%, termasuk 9 dari 10 Demokrat terdaftar dan 5 dari 10 Republikan terdaftar, setuju bahwa "jika Presiden Trump menganggap virus corona lebih serius, dia mungkin tidak akan terjangkit".

Hanya 34% mengatakan mereka mengira Trump telah memberi tahu mereka yang sebenarnya tentang virus corona. Sementara 55% mengatakan tidak, dan 11% tidak yakin.

Dari mereka yang disurvei, 57% orang Amerika mengatakan mereka tidak setuju dengan tanggapan Trump terhadap pandemi Covid-19 secara keseluruhan. Ini naik sekitar 3 poin dari jajak pendapat yang berlangsung akhir pekan lalu.

Orang Amerika juga tampaknya sangat mendukung pembatasan pemilihan presiden 2020 untuk memastikan keselamatan semua orang. Sementara 67% orang Amerika ingin menghentikan demonstrasi kampanye secara langsung, dan 59% berpikir debat presiden harus ditunda sampai Trump pulih dari virus corona.

Tidak jelas pada titik ini bagaimana diagnosis Trump akan berdampak pada debat presiden kedua yang dijadwalkan pada 15 Oktober. Satu-satunya debat wakil presiden antara Demokrat Kamala Harris dan Mike Pence dari Partai Republik dijadwalkan pada Rabu mendatang.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos dilakukan secara online pada 2-3 Oktober, dengan bahasa Inggris, di seluruh AS. Hasil jajak pendapat ini mengumpulkan tanggapan dari 1.005 masyarakat dewasa AS, termasuk 596 kemungkinan pemilih.

Kondisi Trump sendiri kini disebut semakin stabil. Ia juga dikatakan akan segera kembali ke Gedung Putih Senin (5/10/2020) ini.

Namun kemarin, Trump ternyata sempat diberi deksametason, obat steroid. Obat ini ampuh untuk pasien dengan gejala berat dan kritis tapi tidak untuk gejala ringan corona.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilu AS, Investor Khawatir Pasar Saham Bakal Goyang Dombret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular