
Cuan! 4 Saham Farmasi Diangkat Oleh Remdesivir Cs

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham empat emiten farmasi terbesar Indonesia kembali menguat pagi ini, ditopang sentimen penjualan obat virus corona (covid-19).
Harga saham PT Phapros Tbk (PEHA), anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF), menguat 3,77% ke level Rp 1.515/unit. Lalu saham PT Indo Farma Tbk (INAF) menguat 2,62% ke level Rp 3.130/unit.
Demikian pula saham KAEF tercatat naik 1,64% ke level Rp 3.090/unit dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 0,32% ke level Rp 1.575/unit.
Kimia Farma Tbk dan Indofarma dalam waktu dekat bakal menjual Favipiravir dan Remdesivir.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh perusahaan.
Obat ini telah mendapatkan Nomor Ijin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi Pemerintah.
Melalui anak usahanya, Phapros, Kimia Farma juga telah memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.

"Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti Vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh," kata Verdi dalam siaran persnya, dikutip Senin (5/10/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan siap memasarkan Remdesivir dengan merk dagang Desrem. Obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.
Selain itu, INAF juga memproduksi Oseltamivir 75gr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai Rumah Sakit.
Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06%. Produksi obat ini mencapai 4,9 juta kapsul per-bulan, sehingga diharapkan dapat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020," jelas Arief.
"Desrem Remdesivir Inj 100mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk ketersediaan stok untuk bulan ini, sudah ada sebanyak 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat," lanjutnya.
Sementara itu, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bersama PT Amarox Global Pharma (Amarox) sudah lebih dahulu menjual remdesivir. Resminya mulai 1 Oktober 2020.
Kalbe kemudai menurunkan harga COVIFOR (Remdesivir) di Indonesia, dari awalnya Rp 3 juta per vail merespons masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien.
Kalbe Farma dalam pernyataan resminya, menyatakan penyesuaian harga ini sejalan dengan komitmen Kalbe bersama Amarox untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 dan mempertimbangkan semakin banyak pasien yang mendapat manfaat obat COVIFOR untuk penyembuhan penyakit Covid-19.
Harga produk COVIFOR yang diproduksi oleh Hetero India, diimpor oleh Amarox dan dipasarkan serta didistribusikan oleh Kalbe ini sebelumnya diumumkan Rp. 3,000,000,- per vial, disesuaikan menjadi Rp.1,500,000,- per vial, atau turun 50%.
"Hetero menyadari dampak pandemic Covid-19 yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien, maka Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus COVIFOR untuk Indonesia," kata Sandeep Sur, Country Manager PT Amarox Global Pharma.
Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius menambahkan penyesuaian harga COVIFOR disebabkan dengan mempertimbangkan beberapa kondisi saat ini seperti perkembangan kasus covid-19 di Indonesia, kebutuhan terhadap pengobatan covid-19 menggunakan obat COVIFOR yang besar, masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien, dan semakin banyak pasien yang mendapatkan manfaat obat COVIFOR untuk penyembuhan penyakit covid-19.
"Setelah diskusi bersama antara Kalbe, Hetero India dan Amarox, kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus COVIFOR," katanya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bio Farma Siap Distribusi Remdesivir, Asal Ada Restu BPOM