INTERNASIONAL

Awas AS Boikot Sawit, Siap-siap Perusahaan Besar Lain

Tahir Saleh & Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
02 October 2020 07:00
Dok.FGV Holdings
Foto: IST

Situs resmi perusahaan mencatat FGV adalah salah satu produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, menyumbang sekitar 15% dari total produksi CPO tahunan Malaysia. FGV beroperasi di 9 negara di Asia, Timur Tengah, Amerika Utara dan Eropa.

FGV adalah perusahaan agribisnis berbasis di Malaysia yang terdaftar di Bursa Malaysia pada 28 Juni 2012. Penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) FGV tercatat menjadi salah satu yang terbesar di dunia dengan meraih dana IPO mencapai RM10,4 miliar atau setara dengan Rp 37 triliun (Rp 3.580/RM).

Perusahaan ini awalnya didirikan sebagai kepanjangan tangan bisnis komersial dari BUMN Malaysia, Federal Land Development Authority (Felda) pada tahun 2007 guna mengawasi investasi di bisnis minyak sawit hulu dan hilir serta agribisnis lainnya. BUMN Malaysia Felda dibentuk pada 1 Juli 1956 di bawah Land Development Ordinance (Land Development Ordinance) tahun 1956, seperti terungkap dalam sejarah perusahaan di situs Felda.

"FGV didukung oleh tenaga kerja yang kuat lebih dari 45.000 orang. Fokus utama kami adalah pada tiga sektor bisnis inti: Perkebunan, Gula, dan Logistik," tulis manajemen FGV dalam situs resminya.

Bisnis hulu minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), perusahaan mengelola total cadangan lahan seluas 439.725 hektare di Malaysia dan Indonesia, dan menghasilkan sekitar 3 juta metrik ton (MT) CPO setiap tahun. Di Malaysia, perseroan memiliki 197 perkebunan yang berlokasi di Selangor, Perak, Pahang, Negeri Sembilan, Johor, Sabah dan Sarawak.

Sedangkan di Indonesia, kegiatan perkebunan difokuskan di 5 perkebunan yang terletak di Kalimantan Tengah dan Barat. Saat ini, FGV memiliki 68 pabrik di seluruh Malaysia, memproses lebih dari 14 juta MT Tandan Buah Segar (TBS) setiap tahun, di mana dua pertiga TBS bersumber dari petani FELDA dan petani swadaya.

Beberapa anak usaha di bisnis hulu dari FGV yakni FGV Plantations (Malaysia) Sdn. Bhd, FGV Palm Industries Sdn. Bhd, Pontian United Plantations Berhad, FGV Agri Services Sdn. Bhd, dan PT Citra Niaga Perkasa. Lainnya adalah PT Temila Agro Abadi, Asian Plantations Limited, dan FGV Kalimantan Sdn. Bhd.

Di Indonesia, salah satu perusahaan terafiliasi FGV karena sama-sama dipegang sahamnya oleh Felda yakni PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), lewat FIC Properties Sdn Bhd. Felda masuk ke BWPT bermitra dengan Grup Rajawali milik Peter Sondakh.

Laporan keuangan BWPT per Juni 2020 mencatat saham Felda melalui FIC Properties mencapai 37%, sementara saham PT Rajawali Capital International sebesar 37,70% dan sisanya investor publik 25,30%.

Felda, melalui anak usahanya FIC Properties Sdn Bhd mengakuisisi 37% saham Rajawali di Eagle High Plantations pada April 2017. Proses akuisisi tercatat memakan waktu sekitar 4 bulan setelah sale purchase agreement(SPA) yang ditandatangani kedua belah pihak pada 23 Desember 2016.

Nilai akuisisi diperkirakan mencapai US$ 500 juta, atau sekitar Rp 580/saham. FIC, yang sepenuhnya dimiliki oleh Felda, didirikan sebagai cabang investasi Felda, guna menjalankan kegiatan usaha yang tidak terkait dengan perkebunan.

Saat ini FIC fokus pada pengembangan properti, perhotelan, dan investasi strategis lainnya sebagaimana ditulis dalam situs resminya.

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular