
IHSG Terpukul Mundur ke Zona Merah di Penutupan Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham nasional terpukul mundur pada sesi pertama Rabu (30/9/20) ke teritori negatif, setelah sempat berupaya menguat pada pembukaan pagi. Koreksi terjadi di tengah minimnya sentimen positif domestik sementara sentimen negatif bermunculan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka hijau 0,36% di level 4.896,43 tetapi langsung berbalik melemah 10 menit penguatan IHSG terpangkas ke angka 0,01% 4.879,26. Di penghujung sesi satu, indeks acuan bursa ini melemah 0,6% atau 28,6 poin ke 4.850,571.
Investor asing lagi-lagi mencetak jual bersih (net sell) senilai Rp 373,5 miliar. Nilai transaksi hari ini kian tipis menyentuh Rp 3,4 triliun, melibatkan 5,8 miliar saham. Namun, frekuensi cukup tinggi yakni sebanyak 395.568 kali.
Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 150 saham naik, 232 turun, dan 141 lainnya flat. Koreksi terjadi di tengaah tren pergerakan bursa Asia yang variatif. Indeks Nikkei turun 1,2%, Australia drop 1,9% tetapi Hang Seng Hong Kong naik 1,2% diikuti Kospi Korea Selatan (+0,9%) dan Shanghai China (+0,45%).
Kabar buruk datang dari Amerika Serikat (AS), setelah Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan negara bagian kembali memperlihatkan tren kenaikan angka kasus positif dari jumlah tes yang mencapai angka 3%, pertama kali dalam sebulan terakhir.
Di sisi lain, prospek perang dagang kian panas setelah Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) mengizinkan Uni Eropa memberlakukan tarif pada barang-barang AS senilai US$ 4 miliar sebagai balasan atas subsidi pembuat pesawat asal AS, Boeing Co.
Penaikan tarif tersebut memperburuk prospek perekonomian dunia karena berujung pada peningkatan biaya dalam supply-chain kedua negara, tatkala perang dagang AS-China kian memanas karena AS mengabaikan keputusan WTO dan ngotot berperang tarif lawan China.
"WTO sama sekali tidak memadai untuk menghentikan praktik teknologi berbahaya China," kata Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, sebagaimana ditulis Reuters.
Pelaku pasar juga memantau debat perdana Presiden AS Donald Trump melawan penantangnya dari Partai Demokrat Joe BidenĀ dan efek yang ditimbulkan terhadap Wall StreetĀ . Beberapa analis Wall Street meyakini bahwa debat tersebut bisa berkonsekuensi besar ke pasar. Sejauh ini, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS terpantau merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dibuka Fluktuatif, IHSG Mampir di Zona Hijau di Akhir Sesi 1