Dibuka Fluktuatif, IHSG Mampir di Zona Hijau di Akhir Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 September 2020 11:56
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mampir ke teritori positif pada penutupan perdagangan sesi 1, Rabu (2/9/2020), setelah bergerak volatil sepanjang pagi.

Pagi tadi IHSG mengawali perdagangan dengan naik dibuka naik 0,32% ke 5.327,44. Selang 10 menit kemudian, IHSG melorot di zona merah dengan koreksi 0,11% di level 5.304,40. Namun di sesi penutupan siang, indeks acuan bursa nasional ini menguat 0,01% (0,7 poin) ke 5.311.4.

Penguatan ini terjadi setelah data manufaktur AS ternyata lebih baik dari ekspektasi. Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) AS di level 56, atau yang tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

Ini mengindikasikan bahwa industriawan Negara Adidaya itu kian optimistis dan tengah merencanakan kenaikan produksi. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi manufaktur, dan sebaliknya di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Optimisme itu sejalan dengan penguatan harga komoditas utama dunia sepanjang bulan lalu, yang mengindikasikan pertumbuhan permintaan di pasar dunia menguat karena aktivitas industri mulai bergeliat.

Namun, pelaku pasar juga mengkhawatirkan wacana pencabutan independensi Bank Indonesia (BI) melalui peraturan perundang-undangan yang tengah disiapkan. Hal ini memicu respons variatif di bursa, sehingg bursa saham pun terombang-ambing di antara zona hijau dan merah.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 1,7% kembali menjadi pengangkat IHSG dengan menyumbang reli 4,4 poin terhadap IHSG. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) menyusul dengan sumbangan reli masing-masing sebesar 2,2 poin dan 1,8 poin.

Sebaliknya, pemberat IHSG adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang anjlok 1% dan menyumbang koreksi 7 poin. Saham PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Indoritel Makmur Internasional yang turun masing-masing sebesar 1,7% dan 2,9% menyusul dengan porsi koreksi 2 poin dan 1,3 poin.

Investor asing kembali mencetak penjualan bersih (net sell), kali ini senilai Rp 224,7 miliar di pasar reguler. Nilai transaksi bursa hanya Rp 4,2 triliun dengan 8 miliar saham ditransaksikan 401.765 kali. Sebanyak 215 saham menguat, 193 melemah, dan 146 lainnya flat.

Bursa utama di kawasan Asia bergerak variatif cenderung melemah. Indeks STI Singapura minus 0,4%, indeks bursa Shanghai China melemah 0,2%, indeks KOSPI Korea Selatan turun 0, 1% dan indeks Hang Seng surut 0,55%. Namun, indeks Nikkei Jepang naik 0,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bertahan di Jalur Hijau pada Penutupan Sesi Satu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular