Sstt...Japfa Kabarnya Jual Produsen Susu Greenfields Rp 7,5 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 September 2020 13:17
Dok. Japfa Ltd
Foto: Dok. Japfa Ltd

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk usaha emiten pakan ternak dan poultry, PT Japfa Comfeed Indonesi Tbk (JPFA) yakni Japfa Ltd yang tercatat di Bursa Singapura tengah dalam negosiasi untuk melepas unit bisnis produksi susu di Indonesia yakni PT Greenfields Indonesia.

Berdasarkan beberapa sumber Bloomberg yang mengetahui informasi tersebut, rencana pelepasan saham Greenfields Indonesia ini berpotensi meraih dana sebesar US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,5 triliun.

Perusahaan industri agri-food di Singapura ini disebutkan telah memulai proses penjualan untuk Greenfields Indonesia, bekerja sama dengan penasihat keuangan dalam transaksi tersebut.

Sejumlah sumber tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya karena proses transaksi tersebut bersifat rahasia.

"Japfa disebutkan memilih beberapa calon pembeli dan mengundang mereka untuk mengajukan penawaran yang mengikat," kata sumber tersebut, dikutip Rabu (30/9/2020).

Laporan keuangan Japfa Comfeed per Juni 2020 menunjukkan Japfa Ltd memegang 52,43% saham Japfa Comfeed, sementara sisanya milik pubik 46,98%.

Terkait dengan informasi ini, perwakilan Japfa menanggapi pertanyaan soal ini tapi dengan mengarahkan Bloomberg ke bursa saham Singapura yang sudah mengajukan dokumen pada Senin lalu (28/9/2020). Perwakilan Greenfields Indonesia juga belum menanggapi permintaan konfirmasi Bloomberg.

Mengacu keterbukaan informasi Japfa Ltd di situs SGX (Bursa Singapura), Direktur Eksekutif dan Chief Executive Officer Japfa Ltd, Tan Yong Nang, mengatakan perseroan sudah menerima pertanyaan dari pihak ketiga sehubungan dengan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya yakni Greenfields Dairy Singapore Pte Ltd (GDS).

Greenfields Indonesia adalah salah satu unit dari Greenfields Dairy Singapore ini.

"Perusahaan ingin mengklarifikasi bahwa saat ini kami sedang menjajaki transaksi potensial dengan pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan GDS, tidak ada kepastian atau jaminan bahwa transaksi tertentu atau definitif akan terwujud sebagai hasilnya. Perlu dicatat bahwa perusahaan dari waktu ke waktu mengevaluasi peluang terkait bisnis dan asetnya," katanya, dikutip dari situs SGX.

"Jika ada transaksi, maka kami akan membuat pengumuman yang diperlukan sesuai aturan pencatatan SGX-ST," tegas Tan Yong.

Dia juga mengatakan agar para pemegang saham lebih berhati-hati saat memperdagangkan saham mereka dan menahan diri untuk tidak mengambil tindakan apa pun terkait saham mereka yang dapat merugikan kepentingan mereka sendiri.

"Pemegang saham yang ragu dengan tindakan yang harus mereka ambil harus berkonsultasi dengan pialang saham, manajer bank, pengacara atau penasihat profesional lainnya," kata Tan Yong.

Situs Greenfields mencatat perusahaan ini didirikan pada tahun 1997, memproduksi susu segar di peternakan terpadu dan fasilitas pemrosesan susu.

Selain memasok pasar Indonesia, Greenfields juga menjual sebagian besar produk jadinya di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, dan negara-negara lain di kawasan.

"Pada 1997, kami membangun peternakan terintegrasi secara vertikal dan fasilitas pengolahan di Malang, Jawa Timur. Pada tahun 2000, kami meluncurkan merek konsumen Greenfields untuk membedakan susu kami di segmen premium sebagai susu murni," tulis situs perusahaan.

Sebelumnya, Japfa Comfeed juga dalam proses untuk menggelar penambahan menambah modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Rencana ini sudah mendapat restu pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 18 Juni 2020.

Perseroan berencana mengeluarkan saham baru Seri A sebanyak-banyaknya 3,51 miliar saham baru atau setara 30% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Belum ditetapkan harga pelaksanaan dari rights issue ini, namun nilai nominal per sahamnya Rp 200.

Namun, jika melihat harga rata-rata saham JPFA di kisaran Rp 1.280 per saham hingga Rp 1.305 per saham, maka dari rights issue ini JPFA diperkirakan akan meraih dana segar Rp 4,48 triliun hingga Rp 4,56 triliun.

Dana hasil rights issue ini akan dipakai untuk keperluan Japfa Comfeed dan entitas anak untuk menurunkan liabilitas, mengembangkan usaha, modal kerja dan keperluan usaha lainnya.

Selain itu, Japfa Comfeed bersama perusahaan anak, PT Ciomas Adisatwa mengumumkan rencana pembelian 100% saham PT So Good Food (SGF) dari Annona Pte Ltd dan Jupiter Foods Pte Ltd dengan nilai mencapai Rp 1,21 triliun.

Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen Japfa Comfeed, pembelian saham ini merupakan transaksi afiliasi, pasalnya, kedua perusahaan tersebut masih kendalikan JPFA.

"Transaksi bukan merupakan transaksi material karena nilai transaksi sebesar Rp 1,21 triliun mewakili 10,6% dari total ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan tahun buku 31 Desember 2019," demikian pengumuman Japfa Comfeed, dikutip Senin (31/8/2020).

Jumlah saham yang dijual oleh Jupiter dan Annona dalam SGF sebanyak 500.000 saham. Termasuk 1.000 saham seri A atau 0,004% milik Jupiter yang ditempatkan di anak perusahaan, PT So Good Food Manufacturing (SGFM).

Transaksi pembelian saham di dilaksanakan secara bertahap pada 30 November 2020 dengan perincian, pembayaran pertama sebanyak 30% dari nilai transaksi. Rinciannya, sebesar Rp 363,18 dibayarkan perseroan kepada Jupiter.

Selanjutnya, sebesar Rp 1,03 miliar dibayarkan Ciomas kepada Annona dan Rp 18,2 miliar dibayarkan perseroan kepada Jupiter.

Selanjutnya, sebesar 70% dari harga pembelian oleh perseroan kepada Jupiter atau sebesar Rp 849,98 miliar akan dibayarkan melalui promissory note.

Promissory notes tersebut akan dikenakan bunga sebesar JIBOR+2,25% sejak 16 April 2021.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jualan Drop di 2020, Laba Japfa Ambles 48% Jadi Rp 916 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular