
Jualan Drop di 2020, Laba Japfa Ambles 48% Jadi Rp 916 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan poultry PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) pada akhir tahun lalu mengalami penurunan laba bersih mencapai 48,06% secara tahunan (year on year/YoY).
Laba bersih perusahaan di akhir Desember 2020 turun menjadi Rp 916,71 miliar dari posisi Rp 1,76 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangannya yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih per saham ikut turun menjadi Rp 79 dari sebelumnya senilai Rp 151.
Sepanjang tahun lalu pendapatan perusahaan mengalami kontraksi 4,90% YoY menjadi sebesar Rp 36,96 triliun. Nilai ini turun dari sebelumnya sebesar Rp 38,87 triliun pada 31 Desember 2020.
Penurunan laba bersih yang cukup besar ini terjadi karena adanya kerugian dari entitas yang bergabung senilai Rp 219,52 miliar. Padahal sebelumnya pos ini mencatatkan laba senilai Rp 89,94 miliar.
Entitas yang bergabung yang dimaksud adalah akuisisi PT So Good Food (SGF) oleh perusahaan di tahun lalu. Hal ini didasarkan atas Perjanjian Jual Beli tanggal 28 Agustus 2020 antara Jupiter Foods Pte Ltd dan Annona Pte Ltd selaku penjual dengan Perusahaan dan PT Ciomas Adisatwa yang merupakan anak usaha JPFA sebagai pembeli.
Jual beli saham ini merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali dan telah berlaku efektif tanggal 30 November 2020.
Dari sisi beban, terjadi penurunan pada beban pokok penjualan menjadi senilai Rp 29,53 triliun dari sebelumnya Rp 31 triliun.
Beban pokok penjualan dan pemasaran turun tipis menjadi Rp 1,54 triliun dari Rp 1,55 triliun/ Sedangkan beban umum dan administrasi sedikit naik menjadi Rp 3,24 triliun dari Rp 3,17 triliun.
Biaya keuangan naik menjadi Rp 862,22 miliar dari sebelumnya senilai Rp 817,24 miliar.
Perusahaan juga mengalami penurunan laba neto pada ventura bersama menjadi Rp 814 juta dari sebelumnya senilai Rp 10,24 miliar.
Pada akhir tahun lalu aset perusahaan tercatat senilai Rp 25,95 triliun dari sebelumnya di akhir 2019 senilai Rp 26,65 triliun. Aset lancar tercatat senilai Rp 11,74 triliun dan aset tak lancar menjadi Rp 14.20 triliun.
Liabilitas total perusahaan tercatat sebesar Rp 14,53 triliun di akhir 2020 lalu dari sebelumnya Rp 14,75 triliun. Total liabilitas jangka pendek senilai Rp 6 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 8,53 triliun.
Nilai ekuitas perusahaan tercatat senilai di akhir tahun lalu Rp 11,41 triliun turun dari posisi Rp 11,89 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Pemilik Japfa Masuk Klub 50 Orang Terkaya RI