Perbanas: Efek Corona ke Ekonomi Lebih Parah dari Flu Spanyol

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 September 2020 18:15
Dok Florida Memorys/Florida Department of State Division of Library & Information Services/CNN
Foto: Dok Florida Memorys/Florida Department of State Division of Library & Information Services/CNN

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyebutkan kontraksi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi global akibat Covid-19 di 2020 ini lebih parah ketimbang dengan pelemahan ekonomi akibat Flu Spanyol periode tahun 1918-1919.

Wakil Ketua Perbanas Pahala Nugraha Mansury mengatakan pelemahan ekonomi secara global di tahun ini merupakan pertama kalinya terjadi di dunia yang disebabkan karena masalah kesehatan dan paling parah sepanjang sejarah.

Terlebih lagi hal ini tak hanya terjadi secara regional seperti krisis 1998 dan 2008, namun pada seluruh negara di dunia.

"Kontrak ekonomi dunia mengalami penurunan sampai dengan -5% atau paling tidak mendekati -5% itu merupakan salah satu kontraksi ekonomi dunia paling signifikan," kata Pahala dalam sebuah webinar, Jumat (25/9/2020).

"Bahkan kalau dilihat pada saat post World War I [perang dunia I] saat terjadi Spanish flu di tahun 1918-1919 pada waktu itu pertumbuhan ekonominya memang mengalami kontraksi namun tidak mengalami kontraksi seperti yang kita lihat pada tahun 2020 ini," lanjut Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) ini.

Dia mengungkapkan, krisis yang terjadi kali ini berdampak luas pada hampir seluruh sektor usaha, hana beberapa sektor saja yang tak terpengaruh seperti pendidikan, pertanian, kesehatan dan komunikasi.

Sedangkan sektor yang paling terpengaruh karena kondisi saat ini adalah ekstraksi minyak dan gas, sebab terjadinya penurunan mobilitas masyarakat berdampak pada tingkat permintaan bahan bakar.

Hal ini membuat harga minyak mentah pernah mencapai harga terbawah di US$ 13 per barel bahkan sampai ke posisi negatif.

Sektor lainnya yang terdampak ada transportasi dan konstruksi juga mengalami penurunan yang cukup dalam.

Sedangkan sektor jasa keuangan, yang merupakan intermediasi antara semua sektor akan cukup berpengaruh. Terutama dengan diberikannya kebijakan restrukturisasi pada nasabah, maka kesehatan sektor ini akan bergantung pada perbaikan kinerja nasabahnya.

"Perbankan dan seluruh pelaku ekonomi memang perlu berhati-hati untuk mempersiapkan diri dan jangan sampai kita menjadi tidak awas dan melihat bagaimana seberapa jauh krisis ini bisa terjadi," tandasnya.

Literatur sejarah mencatat Flu Spanyol adalah pandemi influenza yang mulai menyebar di AS, muncul di Afrika Barat dan Prancis, lalu menyebar hampir ke seluruh dunia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza Tipe A subtipe H1N1 dengan korban jiwa, beberapa menyebut mencapai sekitar 50 juta.

Adapun Covid-19, menurut data Worldometers hingga Jumat sore (25/9/2020), tercatat 32,45 juta sudah terjangkiti secara global dengan jumlah kematian mencapai 988.279 orang, dan sembuh 23,95 juta orang.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Digital Makin Masif, Literasi Keuangan Harus Seimbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular