Kursi PM Malaysia Jadi Rebutan, Ringgit yang Perkasa Tumbang

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 September 2020 15:47
ringgit
Foto: REUTERS/Thomas White

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar ringgit Malaysia sebenarnya sedang kuat-kuatnya hingga pekan pekan lalu. Melawan dolar Amerika Serikat (AS), ringgit berada di level terkuat lebih dari 7 bulan di RM 4,1120, sementara melawan rupiah di dekat level terkuat 5 bulan Rp 3.577.85/RM.

Sejak menyentuh level terlemah 3 tahun RM 4,44 pada 23 Maret lalu, ringgit sudah membukukan penguatan 7,4% hingga pekan lalu.

Pada periode Juli-Agustus, ringgit tercatat menguat sekitar 3% melawan dolar AS, dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik dibandingkan mata uang utama Asia lainnya.

Sebagai aset dengan imbal hasil yang cukup tinggi, ringgit mampu terus menguat melawan dolar AS saat kondisi pasar mulai stabil setelah mengalami gejolak di bulan Maret, di awal-awal penyebaran virus corona.

Tetapi di pekan ini, ringgit tumbang akibat kisruh politik di Negeri Jiran. Ringgit kemarin melemah 0,48% melawan dolar AS, dan hari ini lanjut lagi 0,31% ke RM 4.165/US$. Sepanjang pekan ini, ringgit tidak pernah menguat melawan dolar AS. Dalam 4 hari perdagangan hingga saat ini, total pelemahan sebesar 1,3%.

Sementara melawan rupiah, ringgit kemarin melemah 0,28%, tetapi hari ini menguat tipis 0,08% ke Rp 3.558,75/RM. Maklum saja, rupiah sedang lesu, bahkan sejak kemarin.

Kemarin, drama politik Malaysia memasuki babak baru. Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh.

Dirinya mengklaim sudah mengantongi suara mayoritas di Parlemen untuk membentuk pemerintahan. Audiensi bahkan akan dilakukan dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, untuk pengesahan.

"Bukan, empat, lima atau enam (suara parlemen) tetapi mayoritas," katanya sebagaimana ditulis Malaysia Kini, Rabu (23/9/2020).

"Pemerintahan pimpinan (perdana menteri) Muhyiddin Yassin telah jatuh. Maklumat selanjutnya akan saya dapatkan setelah menghadap Baginda Agung (Raja) dalam masa terdekat. Insya-Allah," katanya.


Klaim itu muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin berkuasa. Muhyiddin menjadi PM setelah kekacauan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mahathir Mohamad.

nggiPerdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memberikan konfirmasi secara resmi bahwa dirinya masih pemimpin pemerintahan yang sah. Klaim oposisi Anwar Ibrahim, ujarnya, masih harus dibuktikan dengan metode Konstitusi Federal.

"Tanpa melalui proses, kenyataan (pernyataan) Datuk Sri Anwar hanyalah dakwaan (klaim) semata. Sehingga terbukti sebaliknya, pemerintah Perikatan Nasional masih berdiri teguh dan saya Perdana Menteri yang sah, "ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari The Star Malaysia.

"Saya memohon masyarakat untuk tenang. Insya Allah isu ini akan ditangani sesuai dengan baik undang-undang dan lembaga persekutuan."

Sementara itu, Mahathir Mohamad mengatakan ia akan "menunggu dan melihat" apa yang akan dilakukan Anwar Ibrahim setelah dirinya mengklaim perdana menteri baru dan akan membentuk pemerintahan berikutnya.

"Kita harus menunggu untuk melihat apakah ini episode lain dalam membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya," kata Mahathir.

Di sisi lain, media lokal Malaysia Kini melaporkan Sekretaris Utama Pakatan Harapan (koalisi partai terbesar di parlemen) mengatakan Perdana Menteri Muhyiddin Yasin sudah kehilangan suara mayoritas. Ini karena banyak anggota dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (Umno) dan Barisan Nasional (BN) memberi suara ke Anwar.

"Banyak anggota parlemen Umno dan BN mendukung Presiden PKR (Partai Keadilan Rakyat) Anwar Ibrahim untuk membentuk pemerintahan baru," tulis media itu mengutip Sekretaris Utama Pakatan Harapan Saifuddin Nasution Ismail.

Hal ini juga diamini Presiden Umno Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi. Menurutnya, beberapa anggota UMNO di parlemen telah menyatakan dukungan ke Anwar.

"Saya menghormati pendirian mereka," kata Zahid.

Ia mengaku memang Umno dan BN bukanlah komponen dari aliansi Perikatan Nasional yang dibuat PM Muhyiddin Yassin. Menurutnya aliansi itu hanya berdasar dukungan sukarela individu di parlemen saja dan tak mengikat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular