
Kursi PM Malaysia Jadi Rebutan, Ringgit yang Perkasa Tumbang

nggiPerdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memberikan konfirmasi secara resmi bahwa dirinya masih pemimpin pemerintahan yang sah. Klaim oposisi Anwar Ibrahim, ujarnya, masih harus dibuktikan dengan metode Konstitusi Federal.
"Tanpa melalui proses, kenyataan (pernyataan) Datuk Sri Anwar hanyalah dakwaan (klaim) semata. Sehingga terbukti sebaliknya, pemerintah Perikatan Nasional masih berdiri teguh dan saya Perdana Menteri yang sah, "ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari The Star Malaysia.
"Saya memohon masyarakat untuk tenang. Insya Allah isu ini akan ditangani sesuai dengan baik undang-undang dan lembaga persekutuan."
Sementara itu, Mahathir Mohamad mengatakan ia akan "menunggu dan melihat" apa yang akan dilakukan Anwar Ibrahim setelah dirinya mengklaim perdana menteri baru dan akan membentuk pemerintahan berikutnya.
"Kita harus menunggu untuk melihat apakah ini episode lain dalam membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya," kata Mahathir.
Di sisi lain, media lokal Malaysia Kini melaporkan Sekretaris Utama Pakatan Harapan (koalisi partai terbesar di parlemen) mengatakan Perdana Menteri Muhyiddin Yasin sudah kehilangan suara mayoritas. Ini karena banyak anggota dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (Umno) dan Barisan Nasional (BN) memberi suara ke Anwar.
"Banyak anggota parlemen Umno dan BN mendukung Presiden PKR (Partai Keadilan Rakyat) Anwar Ibrahim untuk membentuk pemerintahan baru," tulis media itu mengutip Sekretaris Utama Pakatan Harapan Saifuddin Nasution Ismail.
Hal ini juga diamini Presiden Umno Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi. Menurutnya, beberapa anggota UMNO di parlemen telah menyatakan dukungan ke Anwar.
"Saya menghormati pendirian mereka," kata Zahid.
Ia mengaku memang Umno dan BN bukanlah komponen dari aliansi Perikatan Nasional yang dibuat PM Muhyiddin Yassin. Menurutnya aliansi itu hanya berdasar dukungan sukarela individu di parlemen saja dan tak mengikat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)