Dolar AS Trengginas! Siap Hat-trick Pukul Rupiah Hari Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 September 2020 12:50
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (24/9/2020) setelah melemah 2 hari beruntun.

Dengan demikian, jika kembali berakhir di zona merah, dolar AS akan sukses mencatat hat-trick alias 3 hari menguat melawan rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di level Rp 14.780/US$, tetapi tidak lama langsung melemah hingga 0,47% ke Rp 14.850/US$.

Pada tengah hari, posisi rupiah membaik. Pukul 12:00 WIB pelemahan rupiah tersisa 0,24% di Rp 14.815/US$.

Perubahan outlook suku bunga di AS memicu penguatan the greenback. Hal ini bermula dari pernyataan Charles Evans, Presiden The Fed Chicago.

Berbicara lewat daring di acara Official Monetary dan Financial Institution Forum, Evans mengatakan ekonomi AS berisiko dalam jangka panjang, mengalami pemulihan yang lambat, dan tidak bisa langsung keluar dari resesi tanpa bantuan stimulus fiskal.

Evans juga melihat open-ended program pembelian aset The Fed (quantitative easing/QE) mampu menyediakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi.

"Pernyataan Evans sangat hawkish. Ia menyebutkan QE dan menaikkan suku bunga sebelum target inflasi tercapai. Hal tersebut mengejutkan pasar," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda New York, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (22/9/2020).

"Segera setelah kita berhasil mengatasi virus corona, anda akan melihat ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat, dan seharusnya membuat dolar terus menguat," tambahnya.

Evans bukan merupakan anggota komite pembuat kebijakan moneter (Federal Open Market Committee/FOMC) di tahun ini, sehingga ia tak memiliki suara dalam memutuskan suku bunga. Tetapi pada tahun depan ia akan menjadi anggota FOMC, sehingga pasar melihat ada kemungkinan suku bunga akan naik sebelum 2023.

Ketika suku bunga dinaikkan, dolar AS tentunya juga akan menguat.

Indeks dolar AS kemarin membukukan penguatan 0,43% ke 94,39 dan berada di level tertinggi sejak 27 Juli. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut juga sudah membukukan penguatan 3 hari beruntun, dengan total 1,58%.

Sementara hingga tengah hari ini, indeks dolar AS menguat tipis 0,02%

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi-Lagi Karena China, Dolar Australia Berjaya Lawan Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular