
Australia Getol Naikkan Bunga, Dolarnya Menang Lawan Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia bergerak melemah. Dolar Australia kembali ke atas 10.300.
Pada Senin (8/8/2022) pukul 10:23 WIB, AU$ 1 setara dengan Rp 10.340,52. Rupiah melemah 0,52% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Dalam sebulan terakhir, rupiah melemah 2,11% terhadap dolar Australia. Sejak akhir 2021 (year-to-date), rupiah melemah 0,3%.
Sepertinya faktor suku bunga menjadi penentu keperkasaan mata uang Negeri Koala. Tahun ini, bank sentral Australia (RBA) sudah menaikkan suku bunga acuan dari 0,1% ke 1,85% per Agustus. Suku bunga acuan 1,85% adalah yang tertinggi sejak 2016.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) belum menaikkan suku bunga acuan sejak dipangkas berkali-kali akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kini BI 7 Day Reverse Repo Rate masih bertahan di 3,5%, terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
Saat BI belum menunjukkan sinyal bakal menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, tidak demikian dengan RBA. Dalam keterangan tertulis, Gubernur Philip Lowe mengungkapkan proses normalisasi kebijakan moneter masih akan berlanjut.
"Dewan memperkirakan mengambil Langkah lanjutan dalam proses normalisasi moneter dalam beberapa bulan ke depan. Besaran dan waktu kenaikan suku bunga acuan akan ditentukan berdasarkan data dan pembacaan Dewan terhadap proyeksi inflasi dan pasar tenaga kerja. Dewan berkomitmen untuk melakukan apa yang diperlukan demi memastikan inflasi Australia kembali ke sasaran targetnya," papar Lowe.
RBA memperkirakan inflasi Negeri Kanguru pada akhir 2022 bisa mencapai 7,75%. Jauh dari target 2-3%.
Pasar memperkirakan RBA kembali menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) dalam rapat bulan depan. Pada akhir tahun, suku bunga acuan bisa mencapai lebih dari 3%.
Iming-iming kenaikan suku bunga membuat investor sepertinya memilih Australia ketimbang Indonesia. Akibatnya, rupiah sulit menguat di hadapan dolar Australia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Pekan Meroket, Dolar Australia Kini Malah Melempem
