
Omicron Meneror Australia, Dolarnya Lesu Lawan Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia- Rupiah bergerak menguat terhadap dolar Australia pada perdagangan hari ini, Kamis (20/1/2022). Penyebaran virus corona varian omicron yang semakin mengkhawatirkan membuat pelaku pasar ragu terhadap prospek ekonomi Australia.
Pukul 13:46 WIB, tercatat rupiah terhadap menguat tipis 7 poin (+0,07%) terhadap aussie. Walaupun pada jam sebelumnya sempat melemah ke Rp 10.348/AUD.
Tampaknya, penyebaran varian omicron di Australia masih mempengaruhi perekonomian di Negeri Kanguru. Sampai hari ini, tercatat sebanyak 77 kasus kematian. Kasus kematian terbanyak berada di Australia bagian selatan yaitu 11 orang. Lima orang diantaranya berasal dari lansia dengan kisaran umur 50-90 tahun. Sedangkan, setidaknya ada 29 pasien yang dirawat intensif di ICU.
Kabinet Nasional Australia menggelar pertemuan hari ini guna membahas kebijakan untuk menekan angka penyebaran virus corona varian omicron. Risalah rapat membahas bahwa pemerintah Australia akan menyediakan rapid antigen gratis kepada kelompok rentan (vulnerable group) seperti lansia, penyandang disabilitas, dan pekerja informal.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa Bank Commonwealth akan memberikan dukungan dana 50% guna menyediakan tes antigen gratis. Sementara itu, vaksin buatan Amerika Serikat, Novavax telah mendapat lampu hijau. Australia sudah memesan sebanyak 51 juta dosis dan akan tersedia pada pekan mendatang. Asal tahu saja, sebanyak 95% masyarakat di Australia sudah divaksin.
Sementara itu, sentimen positif dari dalam negeri yaitu Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 3,5%. Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar dan sistem keuangan serta upaya mendukung pemulihan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tapering Tekan Nilai Tukar Rupiah