Kenapa IHSG Turun Hari Ini? Ternyata Ini Penyebabnya

Tri Putra, CNBC Indonesia
22 September 2020 10:47
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (22/9/20) pukul 10:17 WIB anjlok 0,92% di level 4.958,02.

Skandal bank-bank raksasa yang diduga terlibat pencucian uang, dan rencana lockdown di Eropa menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar global, serta memburuk turut memukul IHSG.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 139 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2,6 triliun.

Net sell asing pada perdagangan hari ini sebenarnya tergolong kecil, sebab dalam beberapa hari terakhir investor asing sering keluar dari bursa saham lokal hingga senilai Rp 1 triliun per hari.

Meskipun tekanan jual asing merendah, ketakutan investor lokal yang diakibatkan oleh banyaknya sentimen buruk pada perdagangan hari ini sudah cukup untuk membuat IHSG ambruk.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih Rp 61 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net sell Rp 20 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak di koleksi asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih Rp 11 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan net buy Rp 7 miliar.

Terkait dengan skandal bank-bank global itu terungkap dalam FinCEN FilesDokumen itu berisi 2.500 lembar halaman. Sebagian besar adalah file yang dikirim bank-bank ke otoritas Amerika Serikat (AS) antara tahun 2000 sampai 2017.

Di dalamnya terdapat skandal penggelapan dana hingga pengemplangan pajak dari lembaga keuangan besar dunia. Nilainya mencapai US$ 2 triliun atau sekitar Rp 28.000 triliun.

Sejumlah bank disebut. Antara lain HSBC, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank, JPMorgan dan Bank of New York Mellon, Standard Chartered, Deutsche Bank dan Barclays Bank.

FinCEN sendiri merupakan akronim dari Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS. Mereka berisi orang-orang di Departemen Keuangan Paman Sam yang bertugas memerangi kejahatan keuangan.

Bursa Asia pagi ini juga kompak merah. Hang Seng Indeks di Hong Kong minus 0,35%, Shanghai juga turun 0,01%, dan STI Singapura turun 0,06%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular