Deretan Saham Penyebab IHSG Turun 1%, Bikin Investor Pusing

Tri Putra, CNBC Indonesia
22 September 2020 10:02
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (22/9/20) pada pukul 9:45 WIB terpantau drop 1,14% ke level 4.942,16Skandal bank raksasa yang diduga terlibat pencucian uang dan rencana lockdown di Eropa menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar global memburuk turut memukul IHSG.

Akan tetapi saham apakah yang yang menjadi penyumbang anjloknya indeks acuan nasional ini? Simak tabel berikut.

Lagi-lagi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga menjadi motor penggerak penurunan IHSG hari ini, meskipun hanya terdepresiasi 1,52% BBCA berhasil mengerek IHSG turun sebesar 13,7 poin karena kapitalisasi pasar BBCA yang sangat jumbo.

Bandingkan dengan posisi tiga yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun  lebih parah 2,74% dan hanya berhasil menekan IHSG sebesar 4,5 poin.

Dapat dilihat dari tabel diatas, dari 5 penggerak turun pasar pada hari ini 2 diantaranya datang dari sektor perbankan. Maka dari itu sektor penyebab penurunan IHSG yang anjlok ke bawah level 5.000 adalah sektor finansial, indeks sektor finansial sendiri turun 1,28% pada pagi hari ini lebih parah daripada IHSG. Untuk indeks sektor perbankan INFOBANK15 anjlok sangat parah yakni sebesar 1,47%.

Sementara itu saham pengerek turun IHSG lainya terpantau bervariatif seperti Telkom yang bergerak di sektor infrastruktur yang anjlok 1,78% serta United Tractor yang anjlok 3,92%.

Penyebab amblesnya IHSG yang dikarenakan oleh koreksi harga-harga saham perbankan ini masuk akal, karena tulang punggung IHSG memang dari dulu adalah sektor finansial karena sektor ini dihuni oleh para raksasa-raksasa kapitalisasi pasar maka naik atau turunnya IHSG tergantung dari sektor ini.

Sektor perbankan sendiri memiliki proporsi yang paling besar di IHSG yakni 33% jauh di atas sektor kedua terbesar yakni consumer goods yang hanya memiliki berat 8%.

Penurunan hari ini dampak sentimen negatif yang datang dari Eropa, Inggris kabarnya akan kembali melakukan karantina wilayah (lockdown) akibat jumlah kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19).

CNBC International yang mengutip BBC melaporkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikabarkan mempertimbangkan untuk kembali lockdown untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Rencana tersebut kembali mengemuka setelah Inggris melaporkan lebih dari 4.000 kasus baru virus corona pada hari Minggu lalu.

Selanjutnya skandal perbankan global mencuat setelah FinCEN Files yang berisi sekumpulan dokumen penting nan rahasia di dunia perbankan dan keuangan, bocor ke publik. Dokumen itu berisi 2.500 lembar halaman, sebagian besar adalah file yang dikirim bank-bank ke otoritas Amerika Serikat (AS) antara tahun 1999 sampai 2017.

Di dalam file tersebut terdapat skandal penggelapan dana hingga pengemplangan pajak dari lembaga keuangan besar dunia. Terdapat penjelasan soal bagaimana beberapa bank terbesar di dunia mengizinkan kriminal mentransaksikan "uang kotor" ke seluruh dunia dan nilainya mencapai sekitar US$ 2 triliun

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular