BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga, IHSG Melemah di Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 September 2020 12:02
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan sesi pertama Rabu (16/9/2020), setelah pelaku pasar memperkirakan bank sentral bakal mempertahankan suku bunga acuan meski risiko resesi kian besar.

IHSG pada sesi pertama berakhir melemah 0,7% atau 37,7 poin ke 5.063,134, melanjutkan pelemahan pada sesi pembukaan sebesar 0,14% di level 5.108,12. Sebanyak 124 saham menguat, 250 melemah, dan 167 lainnya flat.

Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 520,7 miliar di pasar reguler hari ini dari total nilai transaksi harian sebesar Rp 3,7 triliun. Pelemahan terjadi di tengah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang berlangsung hari ini dan besok.

Bank sentral nasional tersebut diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya. Tekanan yang dialami rupiah sejak awal kuartal III-2020 membuat MH Thamrin agak sulit menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate, meski perekonomian Indonesia tengah di bibir jurang resesi.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan suku bunga acuan bakal tetap bertahan di 4% dalam RDG bulan ini. Hal ini membuat pelaku pasar bertaruh bahwa pemulihan ekonomi bakal kian panjang karena otoritas moneter tak memberikan insentif tambahan.

Akibatnya, seluruh indeks sectoral saham di PT Bursa Efek Indonesia melemah, kecuali indeks sektor teknologi informasi dan sektor farmasi, yang mendapatkan berkah jika krisis pandemi berkelanjutan. Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 1% menjadi Rp 2.910 per saham.

Kedua indeks sektoral tersebut naik masing-masing sebesar 0,8% dan 0,05% menyusul kenaikan saham distributor telepon seluler setelah pemerintah menghilangkan telepon seluler black market melalui pengendalian International Mobile Equipment Identity (IMEI) mulai Senin malam (15/9/20).

Menurut data Revinitif, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menjadi pemberat utama IHSG dengan melemah 1,4% dan menyumbang penurunan sebesar 12,9 poin terhadap indeks bursa.

Saham grup Sinarmas yakni PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menjadi penahan koreksi dengan menyumbang reli terhadap IHSG sebesar 4 poin dan 1,2 poin. Keduanya menguat sekitar 6%.

Bursa Asia siang ini bergerak variatif, di mana indeks Nikkei Jepang naik 0,1%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,2%, dan STI Singapura menguat 0,4%. Indeks KOSPI Korea Selatan tercatat tumbuh 0,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bertahan di Jalur Hijau pada Penutupan Sesi Satu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular