
Pieter Tanuri Cicil Jual Saham Bali United, Dapat Berapa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu pebisnis sukses Tanah Air, Pieter Tanuri, membeli lagi saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), perusahaan pemilik klub sepak bola asal Gianyar, Bali United, eks klub Persisam Putera Samarinda.
Pembelian itu dilakukan untuk menambah porsi investasi secara langsung, kendati porsi saham Pieter sudah berkurang dibandingkan dengan posisi kuartal I-2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Pieter melaporkan baru saja membeli sebanyak 423.900 saham sehingga porsi sahamnya bertambah menjadi 1.307.676.420 saham (21,79%) dari sebelum transaksi yakni sebanyak 1.307.252.520 saham (21,79%.
Transaksi pembelian itu dilakukan pada periode 1-7 September 2020 atau sebanyak 13 kali transaksi dengan range harga saham beragam.
Harga terendah Rp 152/saham dan tertinggi Rp 167/saham, dengan rata-rata harga saham Rp 157/saham. Dengan demikian, transaksi tersebut bernilai sekitar Rp 66,55 juta.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (11/9), saham Bali United ditutup minus 1,22% di posisi Rp 162/saham dengan harga rata-rata Rp 157/saham. Nilai kapitalisasi pasar Rp 972 miliar. Secara year to date atau tahun berjalan, saham BOLA minus 50,91%.
Pada perdagangan Senin kemarin (14/9), saham BOLA ditutup naik 1,85% di posisi Rp 165/saham.
"Tujuan transaksi investasi langsung," kata Pieter dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (15/9/2020).
Meski melakukan pembelian dengan nilai tak terlalu besar, tapi dalam periode 6 bulan terakhir, mantan pemilik pabrik ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) ini sudah melepas kepemilikan cukup besar di Bali United.
Pada laporan keuangan Maret 2020, Pieter Tanuri memegang saham BOLA sebanyak 1.474.242.520 saham atau 24,57%.
Namun pada 30 Juni, sebagaimana dilaporkan dalam informasi kepemilikan saham di keterbukaan BEI, porsi saham Pieter berkurang menjadi 1.307.252.520 saham atau 21,79%.
Artinya dia menjual sebanyak 166.990.000 saham pada periode Maret-Agustus, sebelum akhirnya pada awal September (1-7 September) membeli lagi 423.900 saham sehingga porsi sahamnya bertambah menjadi 1.307.676.420 saham (21,79%).
Tapi jika dihitung dari Maret hingga 7 September itu, artinya Pieter sudah mengurangi kepemilikan sebanyak 166.566.100 saham.
Jika memakai asumsi harga rata-rata saham BOLA pekan lalu di level Rp 157/saham, maka nilainya bisa mencapai Rp 26,15 miliar. Tapi jika memakai harga tertinggi saham BOLA pada periode Juni-September yakni Rp 196/saham, nilai pelepasan itu mencapai Rp 33 miliar.
Selain Pieter, sisa saham BOLA per Maret 2020, dipegang PT Asuransi Central Asia 8,88%, PT Indolife Pensiontama (Grup Salim) 5,39%, Unit Link Investa 4 AJK 5,38%, dan Ayu Patricia Rachmat (putri taipan TP Rachmat dan istri dari pebisnis Patrick Walujo) 5,25%.
Sisanya milik Miranda 5,25%, Yabes Tanuri (Dirut) 2,50%, Putri Paramita Sudali (Direktur) 0,54%, Jemi Wiyono Pintadi (Komut) 0,21%, Katharine Wianna (direktur) 0,04%, dan investor publik 41,99%.
Di kuartal I-2020, pendapatan BOLA naik 50,41% menjadi Rp 41,89 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 27,85 miliar. Laba bersih juga melesat 227% menjadi Rp 6,99 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,14 miliar.
Manajemen juga menegaskan, pendapatan perseroan Q1-2020 selama masa pandemi lebih tinggi dibandingkan Q1 tahun 2019 karena sampai dengan awal Maret 2020 masih berlangsung pertandingan Liga I dan AFC akan tetapi proyeksi penerimaan di tahun 2020 akan menurun sebesar 60%.
"Perseroan selalu berusaha untuk menjaga kinerja perusahaan. Perusahaan juga melakukan efisiensi di segala bidang. Bisnis yang menjadi fokus Perseroan adalah meningkatkan penjualan store secara online dengan menggunakan beberapa marketplace dan online store," tulis manajemen.
"Perseroan juga menambah kegiatan-kegiatan online untuk memberikan benefit tambahan kepada sponsor melalui kegiatan online yang diberitakan melalui media social dan web perseroan seperti Liga PES online, Tiktok, dan livestreaming dengan zoom."
Pada tahun 2019, Liga 1 2019 menjadi kompetisi sepak bola dengan jumlah penonton terbanyak keempat di Asia. Jumlah penonton Liga 1 2019 sebanyak 2.863.876 penonton hanya kalah dari Liga Jepang (J-League), dan China Super League dan Indian Super League).
Manajemen BOLA juga engungkapkan, dalam laporan 2019, bahwa pada Liga 1 2019, Persija Jakarta menjadi klub dengan jumlah penonton terbanyak yaitu 413.168 orang dari 17 laga kandang.
Sedangkan Bali United yang menjadi juara menempati posisi tiga dalam daftar klub dengan jumlah penonton sebanyak 294.072 orang pada Liga 1 2019.
"Milestone penting lainnya yang juga berhasil dilaksanakan pada tahun 2019 adalah eksekusi IPO saham perseroan dengan kode saham "BOLA" di BEI pada 17 Juni 2019. Dengan keberhasilan melaksanakan IPO, perseroan memiliki modal kerja yang lebih kuat untuk melakukan penguatan dan pengembangan bisnis ke depan.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dorong Prestasi Klub, BOLA Harap Ada Kemudahan Akses Latihan
