
Mohon Maaf! Bali United Puasa Bagi Dividen Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), perusahaan pemilik klub sepak bola asal Gianyar, Bali United, menyetujui bahwa perusahaan tidak membagikan dividen atas laba bersih 2019 kepada pemegang saham.
RUPST tersebut digelar pada Senin 31 Agustus 2020 di Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
Hasilnya, RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perusahaan tahun buku 2019 sebesar Rp 7,38 miliar dengan rincian sebesar Rp 200 juta disisihkan dan dibukukan sebagai dana cadangan.
Sisanya Rp 7,18 miliar dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perusahaan.
"Tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham perusahaan," tulis manajemen, dikutip dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan 2019, laba bersih (yang digabung dengan entitas induk) tercatat naik menjadi Rp 7,38 miliar dari tahun sebelumnya Rp 4,97 miliar.
Sementara khusus laba bersih entitas induk naik 49% menjadi Rp 7,08 miliar, dari tahun 2018 sebesar Rp 4,75 miliar, dan naik dari tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 481,63 juta.
Adapun pendapatan perusahaan di tahun 2019 tercatat sebesar Rp 215,21 miliar, naik dari 2018 Rp 115,20 miliar dan dari tahun 2017 sebesar Rp 52,50 miliar.
Selain soal dividen, perseroan juga menyampaikan perkembangan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp 350 miliar, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi sebesar Rp 12,23 miliar, maka perseroan menerima dana bersih IPO Rp 337,77 miliar.
Hingga saat ini, sudah digunakan untuk fasilitas Rp 5,99 miliar, bisnis Rp 2,40 miliar, entitas anak Rp 3,20 miliar, dan khusus modal kerja sebesar Rp 2,48 miliar. Dengan demikian tersisa dana IPO sebesar Rp 323,69 miliar yang ditempatkan di deposito bank, tabungan giro, obligasi dan reksa dana.
"Beberapa pembangunan dan kegiatan perseroan terhambat dikarenakan adanya pandemi Covid-19," tulis jawaban manajemen BOLA.
Manajemen juga menegaskan, pendapatan perseroan Q1-2020 selama masa pandemik lebih tinggi dibandingkan Q1 tahun 2019 karena sampai dengan awal Maret 2020 masih berlangsung pertandingan Liga I dan AFC akan tetapi proyeksi penerimaan di tahun 2020 akan menurun sebesar 60%.
"Perseroan selalu berusaha untuk menjaga kinerja perusahaan. Perusahaan juga melakukan efisiensi di segala bidang. Bisnis yang menjadi fokus Perseroan adalah meningkatkan penjualan store secara online dengan menggunakan beberapa marketplace dan online store," tulis manajemen.
"Perseroan juga menambah kegiatan-kegiatan online untuk memberikan benefit tambahan kepada sponsor melalui kegiatan online yang diberitakan melalui media social dan web perseroan seperti Liga PES online, Tiktok, dan livestreaming dengan zoom."
Pada tahun 2019, Liga 1 2019 menjadi kompetisi sepak bola dengan jumlah penonton terbanyak keempat di Asia. Jumlah penonton Liga 1 2019 sebanyak 2.863.876 penonton hanya kalah dari Liga Jepang (J-League), dan China Super League dan Indian Super League).
Manajemen BOLA yang dikendalikan keluarga pengusaha Pieter Tanuri ini mengungkapkan, dalam laporan 2019, bahwa pada Liga 1 2019, Persija Jakarta menjadi klub dengan jumlah penonton terbanyak yaitu 413.168 orang dari 17 laga kandang.
Sedangkan Bali United yang menjadi juara menempati posisi tiga dalam daftar klub dengan jumlah penonton sebanyak 294.072 orang pada Liga 1 2019.
"Milestone penting lainnya yang juga berhasil dilaksanakan pada tahun 2019 adalah eksekusi IPO saham perseroan dengan kode saham "BOLA" di BEI pada 17 Juni 2019. Dengan keberhasilan melaksanakan IPO, perseroan memiliki modal kerja yang lebih kuat untuk melakukan penguatan dan pengembangan bisnis ke depan."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Revenue Tertekan Corona, Bali United Dorong Kegiatan Online
