
Kacau, Rupiah Sekarang Terlemah di Asia!

Namun, rupiah tidak bisa memanfaatkan momentum tersebut karena sentimen domestik. Sepertinya investor masih memilih wait and see, menunggu dampak nyata dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Dua pekan ke depan sekolah masih tutup, pariwisata, rekreasi, dan tempat hiburan tutup. Begitu juga taman kota, RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak), fasilitas umum yang terkait pengumpulan orang, sarana olah raga publik, resepsi pernikahan, seminar, konferensi. Khusus pernikahan daa pemberkatan dapat dilakukan di KUA (Kantor Urusan Agama) dan Catatan Sipil," papar Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, kemarin.
Namun, ternyata PSBB tidak seperti yang ditakutkan sebelumnya. Pekerja, baik di pemerintahan maupun swasta, tetap bisa pergi ke kantor meski ada pembatasan.
"Kantor pemerintahan, sesuai Permen PAN-RB, zona risiko tinggi boleh beroperasi maksimal 25%. Terkait dengan kegiatan perkantoran swasta, yang termasuk non-esensial, bisa beroperasi dengan pembatasan kapasitas. Wajib mengatur mekanisme bekerja dari rumah, untuk yang di kantor, wajib maksimal 25%," jelas Anies. S
ementara restoran, baik yang terpisah (stand alone) maupun di pusat perbenlajaan, masih boleh buka. Akan tetapi tidak boleh menerima pengunjung untuk makan-minum di tempat, hanya melayani pesan-antar (delivery) atau pesan-bawa pulang (take away).
Tidak seperti yang diperkirakan, pasar tradisional dan pusat perbelanjaan masih boleh buka. Kapasitas masih dibatasi maksimal 50%, seperti di PSBB Transisi.
Lalu di sisi transportasi, tidak banyak perubahan. Transportasi umum masih dibatasi 50% seperti saat ini. Ganjil-genap masih ditiadakan, dan angkutan sepeda motor berbasis aplikasi (ojek online/ojol) boleh membawa penumpang maupun barang dengan pelaksanaan protokol kesehatan.
Aktivitas publik memang tidak sepenuhnya 'digembok', sehingga roda ekonomi tetap bisa berputar walau perlahan. Jauh lebih baik ketimbang berhenti sama sekali. Namun tetap saja akan ada dampak, yang baru akan terlihat seiring perjalanan waktu.
Sembari menunggu dampak tersebut, investor memilih menahan diri. Pelaku pasar, terutam asing, masih akan memantau sejauh mana PSBB di Jakarta mempengaruhi kinerja perekonomian nasional. Sebab, Jakarta adalah pemain kunci, penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
