Begini Skema Penyelamatan Jiwasraya via IFG Life, Bail-in!

Anisatul Ummah, CNBC Indonesia
09 September 2020 14:53
Cover Fokus, kecil, thumbnail, luar, jiwasraya
Foto: Cover Topik/Jiwasraya/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana (BPUI) menjelaskan skema penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang saat ini kesulitan likuiditas pembayaran kewajiban kepada para nasabahnya.

Bahana yang kini memakai brand Indonesia Financial Group IIFG) akan mendirikan perusahaan asuransi jiwa baru yakni IFG Life, berubah dari nama yang digagas sebelumnya yakni Nusantara Life.

Direktur Utama BPUI Robertus Bilitea mengatakan pihaknya telah melakukan pembahasan dengan Jiwasraya dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dari pembahasan, ada tiga opsi penyelamatan Jiwasraya yakni pertama bail out, kedua restrukturisasi, transfer, dan bail in, dan opsi ketiga ialah likuidasi.

"Dari 3 opsi yang selama ini kami diskusikan dalam tim kami memutuskan opsi untuk menyelamatkan dan memberikan perlindungan para pemegang polis di Jiwasraya lewat restrukturisasi, transfer dan, bail in," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Sebagai informasi, literatur keuangan menjelaskan, skema bail-in merupakan skema penyelesaian permasalahan perusahaan dengan menggunakan sumber pendanaan dari dalam perusahaan itu sendiri, yang berasal dari pemegang saham.

Dia mengatakan alasan pemilihan opsi bail-in karena jauh lebih bisa memberikan perlindungan kepada pemegang polis.

"Kenapa opsi dipakai? Opsi ini jauh memberikan perlindungan kepada para pemegang polis. Jauh memberikan perlindungan mitigasi gugatan-gugatan hukum yang kemungkinan bisa timbul di kemudian hari," jelas mantan direktur hukum Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) ini.

"Kalau opsi likuidasi akan memberikan dampak risiko hukum reputasi yang sedemikian masif, risiko finansial yang tidak kalah masifnya terutama program-program dana pensiun Jiwasraya. Di sini kami memimpikan skema transfer dapat dilakukan jika semua restrukturisasi pemegang polis sudah dilakukan di Jiwasraya," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Bisnis Bahana, Pantro Pander Silitonga, menjelaskan dalam upaya penyelamatan pemegang polis Jiwasraya, Bahana akan mendirikan asuransi jiwa baru dengan IFG Life. Perusahaan baru ini akan menampung portofolio Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi.

"Nanti portofolio Jiwasraya akan dilakukan restrukturisasi artinya produk-produk yang sebelumnya tidak sehat akan diubah term of condition sehingga menjadi lebih sehat dan dilakukan pemotongan manfaat sehingga liabilities-nya akan berkurang," katanya.

Selanjutnya, modal IFG Life akan berasal dari sejumlah sumber, salah satunya PMN Rp 20 triliun. Bahana juga akan mendapat dana dari beberapa sumber lain.

"Sesudah restrukturisasi akan dimigrasikan IFG Life nanti dibutuhkan modal yang berasal beberapa sumber, pertama paling besar kami harapkan ada dukungan dari pemerintah dalam bentuk PMN sebesar Rp 20 triliun.

Skema IFG LifeFoto: Skema IFG Life
Skema IFG Life

Kedua BPUI atau IFG juga akan melakukan fund rising menggunakan dividen anak perusahaan lainnya sebagai sumber pembayarannya. Fund rising atau pencarian dana dilakukan sekitar Rp 4,7 triliun.

"Saat ini juga ada rencana divestasi Jiwasraya Putra [anak usaha Jiwasraya] yang estimasinya menghasilkan Rp 2 triliun. Perlu dicatat kalau sampai dinvestasi tidak terjadi, artinya ada Rp 2 triliun yang kita cari sumber pendanaan lainnya, dengan begitu IFG Life akan menampung portofolio Jiwasraya dan menjadi perusahaan asuransi yang sehat."

Tak hanya itu, dia juga mengatakan, ada tiga skenario yang dibahas Kementerian BUMN dan Kemenkeu.

Dari tiga skenario, skenario yang disetujui ialah restrukturisasi dilakukan 100% dengan pengurangan manfaat (haircut) sampai 40%. Dari situ, ada equity gap (kekurangan ekuitas) portofolio Jiwasraya sebesar Rp 24,2 triliun. Kemudian, dibutuhkan Rp 500 miliar membuat bisnis baru IFG Life.

"Kalau kita lihat dari pendanaan yang dibutuhkan dari Rp 24,7 triliun itu Rp 20 triliun dari PMN, Rp 4,7 triliun akan dari BPUI akan melakukan fund rising, sehingga akan menutup Rp 24,7 triliun," jelas mantan Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini.

Skema IFG LifeFoto: Skema IFG Life
Skema IFG Life


(tas/tas) Next Article Jadi Penyelamat Jiwasraya, IFG Life Bakal Disuntik PMN Rp20 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular