
Ringgit Takluk di Hadapan Dolar AS, Harga CPO Berjaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada perdagangan siang ini Selasa (8/9/2020) mengalami kenaikan cukup tinggi.
Pada 11.29 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 1,5% dari RM 2.804/ton menjadi RM 2.487/ton. Dalam sepekan terakhir harga CPO kokoh bertahan di atas RM 2.800/ton.
Kenaikan harga CPO pada perdagangan kali ini tak terlepas dari meningkatnya harga minyak nabati lain serta pelemahan ringgit terhadap dolar AS. Reuters melaporkan harga minyak kedelai kontrak di Bursa Komoditas Dalian menguat 2,07%. Sementara harga untuk kontrak minyak sawitnya naik 1,5%.
Penguatan harga minyak nabati lain ini turut menjadi sentimen positif yang mengerek naik harga CPO. Melesatnya harga komoditas unggulan RI dan Negeri Jiran ini juga dipicu oleh pelemahan ringgit.
Hari ini ringgit Malaysia melemah 0,22% terhadap dolar AS di pasar spot. Pelemahan ringgit juga dibarengi dengan menguatnya indeks dolar sebesar 0,48%. Dolar AS yang sempat terpukul akhirnya bangkit dan menekan mata uang lainnya termasuk mata uang negara berkembang.
Melemahnya ringgit membuat harga CPO menjadi lebih 'miring' terutama bagi pemegang dolar AS. Ini bisa menjadi pendongkrak minat pembelian. Pelaku pasar saat ini juga sedang menanti data minyak sawit yang dijadwalkan rilis hari Kamis ini.
Produksi Malaysia bulan lalu diperkirakan naik 2% dari Juli menjadi 1,84 juta ton, sementara stok naik 5% menjadi 1,79 juta ton, mengacu pada survei Reuters pada hari Jumat. Impor minyak sawit ke Uni Eropa dan Inggris pada musim 2020/21 dilaporkan mencapai 1,17 juta ton, naik 6% dari musim sebelumnya.
Indikator | Median (Juta Ton) |
Produksi | 1.84 |
Ekspor | 1.53 |
Impor | 0.05 |
Stok Akhir | 1.79 |
Sumber : Reuters
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?