Cadev Meningkat, Harga Obligasi Pemerintah Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 September 2020 18:13
Business concept. Business people discussing the charts and graphs showing the results of their successful teamwork. Selective focus.
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah kompak ditutup menguat pada perdagangan Senin (7/9/2020). Penguatan ini sejalan dengan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat AS) pada perdagangan hari ini. 

Semua seri SBN dikoleksi investor hari ini, sehingga yield SBN kompak mengalami penurunan pada hari ini. Yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara mengalami penurunan 3,8 basis poin ke level 6,91%. 

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya.

SBN tenor 5 tahun mengalami penurunan yield terbesar yakni 3,9 basis poin ke 5,523% sedangkan penurunan yield terkecil terjadi pada SBN bertenor 1 tahun sebesar 0,10 basis poin ke 3,763%. Satu basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Sentimen positif hari ini datang dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir Agustus 2020 sebesar US$ 137 miliar, naik dibanding bulan sebelumnya sebesar US$ 135,1 miliar. 

Cadev Indonesia pada Agustus 2020 berhasil mencetak rekor tertinggi sejak Januari 2018 sebesar US$ 132 miliar. Dengan cadev yang meningkat, BI memiliki lebih banyak amunisi menstabilkan rupiah sehingga memberikan kenyamanan bagi investor asing untuk berinvestasi.

Sentimen lain datang dari luar negeri, yakni rilis data perdagangan China Agustus, di mana ekspor Negeri Panda melesat 9,5% Year on Year (YoY) dari posisi Juli yang naik 7,2%. Kabar ini membuat sumringah pasar meski impor China masih terpantau turun 2,1% YoY dari posisi bulan Juli 1,4% YoY.

Sementara itu, Blavatnik School of Government di Universitas Oxford (Inggris) merilis angka Containent Health Index yang menggambarkan bagaimana kecakapan suatu negara dalam menangani pandemi virus corona dari aspek kesehatan.

Indeks ini melihat aspek pembatasan aktivitas masyarakat, pengujian (testing), pelacakan (tracing), investasi di bidang kesehatan, sampai pengembangan vaksin anti-corona. Per 4 September, skor Containment Health Index Indonesia ada di 56,44. Dari 10 negara anggota ASEAN, Indonesia menempati peringkat enam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Vaksin & Stimulus AS Bikin Yield Obligasi RI jadi Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular