
Bakal Dapat Suntikan PMN Rp 1 T, Bio Farma Bikin Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero) diusulkan untuk mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1 triliun pada tahun depan.
Rencana ini disampaikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada Komisi VI DPR RI dan masih akan membutuhkan pembahasan lebih lanjut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perusahaan farmasi BUMN perlu untuk memiliki bahan baku dari dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor, salah satunya adalah bahan baku masker yang saat ini filternya masih diimpor dari luar negeri.
"Nah Bio Farma sendiri anggarannya kan kita masker, tapi di dalamnya bahan itunya masih impor. kita mengajukan kalau bisa bikin pabrik aja, nggak usah impor," kata Erick usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (3/9/2020).
Lebih lanjut, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan produsen farmasi pelat merah ini membutuhkan dana untuk menambah fasilitas produksi vaksin yang dimilikinya. Fasilitas baru ini disebutkan akan berbeda dengan metode produksi yang sudah ada saat ini.
Selain itu untuk pembuatan bahan baku obat dari grup perusahaan yang saat ini masih dipenuhi dari impor.
"Kalau Bio Farma kan buat bikin pabrik vaksin ya metode baru. Grupnya Bio Farma kan sama bikin bahan baku obat kan masih banyak impor," kata Budi dalam kesempatan yang sama.
Bio Farma adalah holding dari BUMN farmasi dengan anggota anak usaha yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Selain itu KAEF juga memiliki anak usaha yakni PT Phapros Tbk (PEHA).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Insya Allah Halal!
