
Soal Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Insya Allah Halal!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa bahan baku vaksin Covid-19 yang akan diproduksi oleh Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), dipastikan halal. Bio Farma segera akan menggelar uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi dengan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
"Kalau nanti vaksin Covid-19 ini benar-benar uji klinisnya baik , jadi ya insya Allah masyarakat jangan sampai ragukan karena cerita Bio Farma itu dimulai sudah cukup lama dan sudah diakui dunia, dan insya Allah bahan bakunya tadi pasti halal," ujar Erick Thohir saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).
Erick mengatakan Bio Farma sudah menjadi salah satu pusat produksi vaksin halal, mengingat sudah banyak negara-negara timur tengah yang membeli produk farmasi perusahaan pelat merah itu.
Vaksin itu akan mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga tak perlu diragukan lagi bahwa vaksin ini nanti dapat digunakan oleh seluruh masyarakat.
Erick menjelaskan bahan baku dan sistem produksi yang digunakan untuk melipatgandakan jumlah vaksin ini halal. Tak hanya vaksin ini saja, namun vaksin lainnya yang diproduksi juga dipastikan memiliki standar yang sama.
"Untuk vaksin Covid-19 nantinya ada sertifikat halal dari MUI, tapi ini bahan-bahan bakunya dan produksinya sudah siap," kata Erick.
Dalam kesempatan itu, Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menantang manajemen Bio Farma untuk bisa meningkatkan kapasitas produksinya untuk vaksin Covid-19 hingga 500 juta dosis di tahun depan.
Hal ini bukan tidak mungkin mengingat Bio Farma memiliki kapasitas total produksi vaksin mencapai 2 miliar dosis per tahun.
"Bahkan kita lihat tadi gedung bekas flu burung yang disegel, dengan bantuan Kejaksaan Agung bisa dibuka. Bahkan tahun depan bukan ga mungkin kapasitas produksinya ditingkatkan lagi jadi 250 juta lagi jadi bisa 500 juta," kata Erick.
Dengan makin ditingkatkannya kapasitas produksi ini, kata Erick, bukan tidak mungkin nantinya Bio Farma akan melakukan ekspor vaksin Covid-19 ini ke negara-negara tetangga bahkan sampai ke Afrika.
Adapun kapasitas yang telah disiapkan untuk memproduksi vaksin yang akan melalui uji klinis 3 bulan depan ini telah mencapai 100 juta dosis per tahun. Hingga akhir tahun, Bio Farma terus berupaya untuk menambah daya produksi hingga mencapai 250 juta dosis per tahunnya.
"Jadi 100 juta itu maksudnya kapanpun bahan bakunya siap, kita bisa produksi 100 juta per tahun. Dengan adanya fasilitas itu tahun depan 250 juta siap, kita pastikan," kata Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma di kesempatan yang sama.
Peningkatan kapasitas ini, kata Erick juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya vaksin Covid-19 yang ditemukan dari dalam negeri. Untuk itu kementerian perlu memastikan bahwa perusahaan farmasi pelat merah ini mampu untuk memproduksinya.
"Dan tentu kita sangat mengharapkan, kan kita juga bekerja sama dengan beberapa negara di dunia. Kita juga sedang menunggu semoga nanti ada penemuan vaksin merah putih, kan tentu nanti ada pihak yang lebih punya otoritas di situ karena kami dari Bio Farma dan Kementerian BUMN hanya pastikan produksi siap supaya masyarakat tenang dan aman," imbuhnya.
Selain itu, tak menutup kemungkinan jika Indonesia akan membuka peluang untuk produksi vaksin dengan negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab dan China untuk memproduksi vaksin sejenis.
"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun," kata Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini.
Dia mengatakan salah satu fokus yang dilakukan komite yang dipimpinnya saat ini adalah melipatgandakan ketersediaan vaksin dan terapi pengobatan yang merupakan kebutuhan paling krusial untuk penanggulangan pandemi.
Untuk itu, dia mempercayakan upaya tersebut kepada Bio Farma yang sudah menjadi produsen vaksin sejak 1890 dan menguasai pangsa pasar vaksin polio hingga 75% di seluruh dunia. Vaksin yang diproduksi Bio Farma ini juga telah dipasarkan di 150 negara di dunia untuk 15 jenis vaksin yang diproduksinya.
"Mari kita percaya atas kemampuan bangsa sendiri. Jangan ragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji, baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerjasama dengan negara lain juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri. Ini karya anak bangsa. Kita maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi," lanjutnya.
Tak lupa dia juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol Covid-19 dalam seluruh kegiatan yang dilakukan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN
