
Erick Ungkap Alasan Royke Jadi Bos BNI & 'Bedol Desa' Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, angkat suara perihal keputusan Kementerian BUMN merombak jajaran direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Ia menekankan ada dua pertimbangan utama di balik langkah tersebut.
Ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020), Erick menjelaskan pergantian direksi ini berkaitan dengan kinerja BNI yang dinilai kurang memuaskan dalam periode tertentu. Dia menilai isu keuangan, terutama kinerja perbankan dalam kondisi pandemi saat ini merupakan hal yang sangat penting.
"Saya melihat mungkin lebih medium term, jangka menengah walaupun didasari dengan data-data jangka pendek. Ini bukan salah dan benar, ini karena Covid-19, jangan sampai nanti ada bank Himbara yang dalam kondisi-kondisi yang tentu performance-nya menurun. Pasti kuncinya manajemen," kata Erick.
Ia mengungkapkan, pergantian manajemen ini tak sepenuhnya berdampak negatif. Tercermin dari respons pasar hari ini di mana saham BBNI justru mengalami penguatan 2,39% menyentuh harga Rp 5.350 per saham. Meski investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 98,31 miliar.
Selain itu Erick juga menyebutkan kekompakan manajemen juga dinilai menjadi pertimbangan penting dalam pengelolaan perusahaan.
"Saya perlu dirut dan komut yang kuat, yang bisa kerja sama, saling bantu, saling mengawasi, bukan berarti komut menjadi direksi atau direksi yang tidak mau diawasi oleh komisaris," jelasnya.
Hal lainnya yang juga menjadi perhatian dari banyaknya jumlah direksi BNI yang berasal dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Baik itu dari direksi hingga jabatan di bawah direksi yang mendapatkan kursi di BNI.
Erick mengungkapkan, alasan banyaknya direksi Mandiri di BNI lantaran saat ini talenta dari Mandiri dinilai baik. Namun demikian, tak sepenuhnya seluruh direksi ini berasal dari Mandiri, kementerian juga memberikan kesempatan pada talenta di BNI sendiri untuk menjadi direksi.
Hal itu diharapkan bisa menjadi acuan bagi BUMN lainnya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya sehingga posisi-posisi penting di BUMN bisa diisi dari perusahaan-perusahaan lainnya, tak hanya terpaku di satu BUMN saja.
"Kok banyak sekali? Sekarang direksi yang lulusan Mandiri menjabat, itu yang saya selalu bilang, saya sangat berharap dari 142 BUMN bisa 10-15% juga menjadi excellence dari SDM. Ini yang kami harapkan, tidak boleh bergantung dengan beberapa BUMN," kata Erick.
Kemarin, RUPSLB BNI mengangkat Royke Tumilaar sebagai dirut menggantikan Herry Sidharta yang ditetapkan. Royke sebelumnya adalah Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Royke resmi menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 9 Desember 2019. Ia menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN dan ditetapkan sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri dalam RUPS tersebut.
Sebelum diangkat menjadi orang nomor satu di Bank Mandiri, Royke menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.
Selain Royke, ada perubahan besar di jajaran direksi BNI. Berikut jajaran lengkap direksi BNI:
Direktur Utama : Royke Tumilaar
Wakil Direktur Utama : Adi Sulistyowati
Direktur Keuangan: Novita Widya Anggraini
Direktur Manajemen Risiko: David Pirzada
Direktur Tresuri dan Internasional: Henry Panjaitan
Direktur Bisnis Konsumer : Corina Leyla Karnalies
Direktur UMKM : Muhamad Iqbal
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Y.B Hariantono
Direktur Human Capital & Kepatuhan : Bob Tyasika Ananta
Direktur Hubungan Kelembagaan : Sis Apik Wijayanto
Direktur Corporate Banking : Silvano Rumantir
Direktur Layanan dan Jaringan : Ronny Venir
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapkan The Next Leader, BUMN Muda Gelar Program Mentorship