Review IHSG

FYI! 20 Tahun Terakhir IHSG Doyan Galau di September Lho...

Tri Putra, CNBC Indonesia
03 September 2020 06:50
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Pasca ambruknya koridor lantai 1 di Tower 2 Gedung BEI kemarin (15/1/2018), hari ini aktifitas perdagangan saham kembali berjalan normal
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru saja menutup bulan Agustus dengan catatan yang cukup apik. Tercatat selama bulan Agustus IHSG berhasil terbang 1,73%.

Bulan lalu, sentimen pasar memang sedang bagus-bagusnya, baik di pasar domestik maupun pasar internasional sehingga para pelaku pasar mampu merespons dengan positif.

Dari dalam negeri, pemerintah terus mengguyur berbagai sektor yang terdampak oleh pandemi corona dengan berbagai stimulus.

Sektor perbankan salah satunya yang kembali dibuat bergairah setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membantu pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19 terutama pelaku UMKM.

Stimulus itu salah satunya dengan program bantuan subsidi bunga mulai 3% hingga 6%. Tentunya sektor perbankan yang menjadi tulang punggung IHSG ketika mendapat stimulus maka akan dengan mudah menghijaukan IHSG.

Selain itu sentimen positif pada bulan Agustus dari pasar global disponsori oleh Rusia, vaksin Sputnik V yang datang secara tiba-tiba dan dikatakan siap untuk diinjeksikan ke manusia menjadi bahan perbincangan investor di seantro dunia dan berhasil mengerek bursa-bursa di berbagai benua ke zona hijau.

Tak ayal pada bulan lalu indeks acuan Ibu Pertiwi berhasil melesat.

Akan tetapi apakah catatan positif itu mampu diulangi IHSG pada bulan September ini?

Bagaimana dengan bulan-bulan September lalu, apakah bulan September bersahabat dengan IHSG ? Simak tabel berikut.

Well, ternyata bulan September adalah bulan yang penuh dengan kegalauan bagi IHSG. Tercatat selama 20 tahun terakhir, pada bulan September IHSG berhasil menghijau sebanyak 11 kali akan tetapi terpaksa terkoreksi sebanyak 9 kali.

Pada bulan September selama 20 tahun terakhir IHSG berhasil terapresiasi rata-rata sebesar 'hanya' 0,42% saja.

Akan tetapi ada yang menarik pada bulan ke-9 ini, selama 20 tahun terakhir koreksi besar-besaran atau apresiasi tinggi seringkali terjadi pada bulan ini. Tercatat IHSG bergerak melebihi 5% sebanyak 11 kali pada bulan ini.

Dari 11 kali tersebut 6 diantaranya IHSG berhasil reli panjang, sedangkan 5 kali IHSG terpaksa ambles parah.

Tercatat apresiasi paling tinggi IHSG pada bulan ini yakni pada September 2010 silam di mana IHSG berhasil terbang 13,61% sedangkan amblesnya IHSG yang balik tajam terjadi pada September 2008 silam di mana IHSG terpaksa jatuh 15,39% karena krisis ekonomi global.

Tak menentunya arah IHSG pada bulan September sendiri ada beberapa penyebabnya yakni bulan September yang dianggap investor sebagai bulan tanggung.

Jadi apabila para investor ingin mengejar santa claus rally alias reli-reli saham di bulan Desember yang terkenal bersahabat dengan investor, maka biasanya swing investor lebih doyan masuk pada bulan Oktober atau November.

September juga seringkali menjadi bulan 'percobaan' para politisi untuk melancarkan kebijakan-kebijakan baru karena apabila kebijakan dilaksanakan pada bulan September maka hasilnya biasanya sudah kelihatan pada awal tahun depan untuk 'dipamerkan' ke masyarakat.

Hal inilah yang menyebabkan kadang-kadang investor takut berspekulasi pada bulan ini, apalagi jika mengingat hal-hal buruk yang seringkali terjadi pada bulan ini salah satunya yaitu serangan teroris yang menyasar gedung Word Trade Center di Amerika Serikat pada 11 September 2011 atau biasa lebih dikenal dengan sebutan 911.

Makanya tidak heran apabila band terkenal asal Amerika Serikat, Green Day, menulis lagu berjudul Wake Me Up When September Ends, karena memang kadang-kadang bulan ini adalah bulan yang 'membosankan', meski lirik lagu itu sebetulnya menceritakan kesedihan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular