5 Bankir Mandiri Digeser ke BNI, Ini Kata Royke Tumilaar

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 September 2020 17:17
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Eks Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada Rabu ini (2/9/2020) memutuskan memilih Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Royke Tumilaar sebagai Dirut BNI menggantikan Herry Sidharta.

Selain Royke ada empat bankir Bank Mandiri lainnya juga menjadi direksi BNI, yakni Silvano Rumantir yang menjadi Direktur Corporate Banking BNI. Sebelumnya Silvano adalah Direktur Keuangan Bank Mandiri.

Silvano lama berkarier di bank asing yakni HSBC dan Deutsche Bank.

Lalu ada David Pirzada yang menjabat sebagai sebagai Direktur Manajemen Risiko BNI. Sebelum bergabung Bank Mandiri, David Pirzada berkarier di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Di Bank Mandiri posisi terakhirnya sebagai senior vice president wholesale risk.

Selanjutnya ada Muhammad Iqbal sebagai Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI. Posisi terakhirnya di Bank Mandiri adalah sebagai senior vice president small medium enterprise banking.

Terakhir, Novita Widya Anggraini yang ditunjuk sebagai Direktur Keuangan BNI. Posisi terakhirnya di Bank Mandiri adalah senior vice president strategy and performance management.

Dalam RUPSLB ini hanya ada empat direksi BNI yang bertahan, yakni Adi Sulistiowaty yang diangkat menjadi Wakil Direktur Utama, Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan, Direktur Teknologi Informatika dan Operasional YB Hariantono dan Direktur Human Capital dan Kepatuhan Bob Ananta.

Selanjutnya ada dua bankir BNI yang mendapat promosi sebagai direksi, yakni, Henry Panjaitan sebagai Direktur Treasuri dan Internasional serta Ronny Vennir sebagai Direktur Layanan dan Jaringan.

Dalam konferensi pers, Royke mengatakan dirinya belum bisa berkomentar banyak mengingat keputusan ini adalah keputusan dari pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.

"Saya kemarin banyak pertanyaan gak bisa jawab, saya, di dalam hal ini saya sangat bergantung keputusan pemegang saham. Saya gak bisa banyak komentar sebelum RUPS berlangsung," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu sore (2/9/2020).

"Banyak hal yang menjadi target ke depan, saya rasa saya gak bisa detail saat ini. Rencana kerja kami dengan manajemen baru BNI. Kesempatan ini mohon dukungan dari para insan BNI, seluruh stakeholder untuk mengawali kerja kami untuk bisa mewujudkan ekspektasi stakeholder dan insan BNI," jelas Royke.

"Rekan rekan Mandiri yang menjadi kawan, partner, saudara selama saya bekerja di Bank Mandiri, ini tentunya cukup panjang perjalanan karier saya di Bank Mandiri, pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih banyak," kata mantan Group Head of Commercial Sales Jakarta dan Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management Bank Mandiri ini.

Dia juga berharap ini menjadi kompetisi yang sehat dan bisa bermitra, antara BNI dan Bank Mandiri, demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun Indonesia, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"BNI dan Mandiri punya tugas yang berat untuk membantu pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.

Terkait dengan perpindahan beberapa direksi Mandiri ke BNI, termasuk Silvano, Royke mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan dari pemegang saham.

"Secara ini, tentunya yang memutuskan Pak Silvano ikut pindah bukan saya, [tapi] pemegang saham [Kementerian BUMN]," katanya.

"Tapi secara kebetulan memang BNI itu kan kurang lebih hampir sama dengan Bank Mandiri, kekuatannya di korporasi, dan Pak Silvano itu punya kekuatan, karena mantan CEO Mandiri Sekuritas dan pernah di korporasi bank asing dan Bank Mandiri, jadi Pak Silvano fit [cakap]," jelasnya.

"Sehingga dengan kompetensi yang ada, Pak Silvano ditunjuk sebagai Direktur Corporate Banking BNI."

Untuk target, Royke mengatakan untuk sementara dalam kondisi saat ini belum bisa menyampaikan banyak hal. "Tidak banyak berubah mungkin, apa yang sudah menjadi target stakeholder."

Lebih lanjut, dalam keterangan resmi yang disampaikan BNI, Royke mengatakan penunjukkan tersebut akan membawa konsekuensi yang harus dijalani, antara lain target atau ekspektasi dari pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.

"Target ini menjadi tantangan bagi saya untuk membawa dewan direksi baru dalam sebuah sinergi yang produktif dan strategis untuk bisa memenuhi target tersebut," katanya.

Untuk itu, tambahnya, dirinya tidak akan melakukan perubahan banyak dari strategi yang lama dan akan menyesuaikan dengan ekspektasi stakeholder, termasuk karyawan.

Seperti diketahui, katanya, BNI diharapkan bisa tumbuh menjadi Bank dengan scope internasional bisnis, termasuk jadi Bank refferal dan koresponden utama bagi lembaga/investor/bank asing.

Untuk bisa menjadi bank seperti itu, dibutuhkan aksi korporasi untuk membesarkan aset BNI, baik organik maupun anorganik, agar akselerasi menjadi bank global bisa cepat terlaksana.

"Untuk itu, kami mohon dukungan dari seluruh insan di BNI, seluruh stakeholder termasuk rekan-rekan untuk bisa mengawal kinerja kami agar dapat memenuhi harapan semua pihak, termasuk para pemegang saham," katanya.

Dewan Komisaris BNI usai RUPSLB 2 September 2020:

Komisaris Utama/Komisaris Independen 

: Agus Dermawan Wintarto Martowardojo

Wakil Komisaris Utama

: Pradjoto

Komisaris Independen

: Sigit Widyawan

Komisaris Independen

: Asmawi Syam

Komisaris Independen

: Septian Hario Seto

Komisaris Independen

: Iman Sugema

Komisaris 

: Joni Swastanto

Komisaris 

: Askolani

Komisaris 

: Ratih Nurdiati

Komisaris 

: Susyanto

 

Dewan Direksi BNI, RUPSLB 2 September 2020

Direktur Utama 

: Royke Tumilaar

Wakil Direktur Utama

: Adi Sulistyowati

Direktur Keuangan 

: Novita Widya Anggraini

Direktur Manajemen Risiko 

: David Pirzada

Direktur Tresuri dan Internasional 

: Henry Panjaitan 

Direktur Bisnis Konsumer 

: Corina Leyla Karnalies

Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 

: Muhammad Iqbal

Direktur IT dan Operasi 

: Y.B Hariantono

Direktur Human Capital dan Kepatuhan 

: Bob Tyasika Ananta

Direktur Hubungan Kelembagaan 

: Sis Apik Wijayanto

Direktur Corporate Banking

: Silvano Winston Rumantir

Direktur Layanan dan Jaringan 

: Ronny Venir 

Adapun penetapan pengangkatan direksi baru berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). 


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Mandiri Telah Habiskan Dana Pemulihan Sri Mulyani Rp10 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular