
Ditunjuk Jadi Bos BNI, Ini Pernyataan Lengkap Royke Tumilaar

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rabu, 2 September 2020 resmi menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama BNI yang baru.
Royke yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menggantikan posisi Herry Sidharta.
Dalam keterangannya kepada awak media secara virtual, Royke menyatakan kesiapannya memimpin BNI. Tak sendirian, bersama empat bankir lainnya yang digeser ke BNI, dia berharap di bawah kepemimpinannya, BNI bisa tumbuh menjadi bank dengan cakupan internasional bisnis, termasuk jadi bank referral (rujukan) dan koresponden utama bagi lembaga, investor, maupun bank asing.
Berikut pernyataan lengkap Royke usai ditunjuk sebagai Dirut BNI:
"Saya ingin menyampaikan bahwa hasil RUPS siang ini saya ditunjuk sebagai Direktur Utama BNI.
Pertama-tama, kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan mandat yang diberikan kepada saya untuk menakhodai BNI. Ini adalah suatu tugas dan amanah yang diberikan oleh Tuhan dan kementerian [Kementerian BUMN], ditugaskan untuk memimpin bank yang sejarahnya cukup panjang yang telah ikut mewarnai perkembangan Ekonomi Indonesia sejak 1946.
Saya akan berusaha menjalankan amanah ini dengan baik
Untuk manajemen baru, kita harus solid dan kompak, ini menjadi tantangan bagi saya untuk membawa dewan direksi baru dalam sebuah sinergi yang produktif dan strategis untuk bisa memenuhi target tersebut.
Saya mengabdi di Bank Mandiri 32 tahun, dalam perkembangan transformasi berkali-kali yang dilakukan oleh Bank Mandiri, ini menjadi modal saya untuk melakukan transformasi di tempat baru dan yang menjadi tugas saya, tidak ada yang baru dan spesial. Pemegang saham menginginkan suatu perubahan-perubahan dengan tingkat ekspektasi yang baru.
Pada kesempatan ini, saya juga mohon dukungan terhadap insan BNI untuk mewujudkan harapan-harapan seluruh stakeholder seluruh insan BNI, saya juga mengucapkan terimakasih banyak terhadap Bank Mandiri yang menjadi kawan dan partner, saudara selama saya bekerja di Bank Mandiri.
Cukup panjang karier saya di Bank Mandiri. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bank Mandiri, mudah - mudahan ini menjadi kompetisi yang sehat, berpartner juga dan bukan kompetitor dalam membangun perekonomian Indonesia yang saat ini menghadapi pandemi Covid-19.
BNI dan Mandiri memiliki tugas yang berat untuk membantu pemulihan ekonomi nasional."
Situs resmi Bank Mandiri mencatat, Royke bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN), yang merupakan warisan Bank Mandiri, di mana jabatan terakhirnya adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.
Dia lahir pada tahun 1964 dan meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada 1987, dan gelar Master of Business Finance dari University of Technology Sydney pada 1999.
Pada 2007, Royke dipromosikan menjadi Group Head Regional Commercial Sales I sampai dengan Mei 2010, dan pada Agustus 2009 merangkap sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas. Pada Mei 2010, dia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta sampai dengan Mei 2011.
Pada Mei 2011, Royke diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management, sebelum akhirnya menjadi Dirut Bank Mandiri dalam RUPSLB Bank Mandiri, Senin (9/12/2019).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Rencana BNI dalam Ekspansi Internasional