Internasional

Nambah Kanada! 24 Negara ke Jurang Resesi

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
29 August 2020 16:59
Justin Trudeau

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara terinfeksi resesi kini bertambah. Kali ini negeri Perdana Menteri Justin Trudeau, Kanada, juga bergabung dalam klub ini.

Ekonomi negeri itu, dikutip dari Trading Economics, berkontraksi di kuartal II 2020 ini. Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi tercatat -11,5%, setelah sebelumnya -2,1% di kuartal I 2020.

Sementara dalam basis tahunan (YoY), ekonomi di kuartal II 2020 -13%. Sebelumnya di kuartal I, ekonomi -0,9%.



Resesi sendiri diartikan sebagai pelemahan ekonomi dua kuartalan atau lebih dalam satu tahun. Definisi ini merujuk ekonom Julius Shiskin pada 1974 silam.

Berikut negara lainnya yang sudah terinfeksi, baik benar-benar resesi maupun resesi teknikal.



Amerika Serikat

Amerika Serikat masuk ke resesi teknikal. Perekonomian negeri Paman Sam yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump ini mencatat -32,9% pada periode April - Juni (QtQ).

Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%. Demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS yang baru dirilis 30 Juli lalu.

Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor. Termasuk investasi dan pengeluaran pemerintah.

Meski begitu di basis tahunan (YoY), ekonomi AS di kuartal II -9,5%. Di kuartal I, ekonomi AS masih positif 0,3%.

Meksiko

Meksiko mencatat ekonomi -18,7% pada kuartal II 2020 (YoY). Pada kuartal I, ekonomi negeri Telenovela -1,3%.

Inggris

Inggris mencatat pertumbuhan terburuk sejak 2009. Kantor Statistik Nasional, menyebutkan dalam basis tahunan (YoY), ekonomi berkontraksi atau -21,7% di kuartal II.

Sebelumnya di basis yang sama pada kuartal I 2020, ekonomi -1,7%. Sedangkan dalam basis kuartalan (QtQ) ekonomi -20,4%, sementara di kuartal I -2,2%.

Polandia

Polandia juga mengalami resesi teknikal. Salah satu negara di Eropa ini bahkan mengalami resesi teknikal pertama sejak akhir era komunis, lebih dari tiga dekade lalu.

Menurut data yang diterbitkan kantor Statistik Polandia pada Jumat (14/8/2020) mengatakan jika aturan penguncian (lockdown) akibat penyebaran corona (Covid-19) menjadi penyebab Polandia mengalami resesi teknikal.

Perekonomian Polandia susut 8,9% di kuartal II 2020dalam basis kuartalan (QtQ). Sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi -0,4%.

Di basis tahunan (YoY) ekonomi Polandia di kuartal II 20202 -8,2%. Sebelumnya ekonomi tumbuh 2% di kuartal I 2020.

Jerman

PDB Jerman ekonomi terbesar di Eropa mengalami kontraksi atau -2% (YoY) pada kuartal I tahun ini. Kontraksi berlanjut di kuartal II, di mana ekonomi -9,7% (YoY).

Di basis tahunan (QtQ) ekonomi -11,3% di kuartal II. Ini merupakan kontraksi paling dalam yang dialami Jerman sejak pencatatan PDB secara kuartalan yang dimulai pada 1970 silam

Prancis

Prancis resmi resesi setelah ekonomi di kuartal II tercatat -19% (YoY). Ekonomi sebelumnya telah susut 5,7% di kuartal I.

Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi kuartal II -13,8%, sedangkan kuartal I -5,9%. Dalam basis ini kontraksi sudah terlihat sejak kuartal akhir 2019, di mana ekonomi -0,2%.


Italia

Akibat aturan penguncian (lockdown) total, ekonomi Italia jatuh dua kuartal berturut-turut. Di kuartal II -17,3% (YoY) sementara di kuartal I ekonomi -5,5%.

Di basis kuartalan ekonomi juga -12,4% (QtQ) di kuartal II dan -5,4 di kuartal I. Padahal, pada kuartal akhir 2019, ekonomi juga sudah minus 0,2%.

Spanyol

Senasib dengan Italia, ekonomi Spanyol juga terjerembab ke resesi akibat pandemi Covid-19. Secara QtQ, ekonomi -18,5% di kuartal II. Sebelumnya ekonomi -5,2% di kuartal I. Di basis tahunan (YoY), ekonomi kuartal II -22,1%. Di kuartal I, ekonomi -4,1%.

Austria
Austria mencatat pertumbuhan kuartal 1 minus 2,8% (YoY). Penurunan ini juga diikuti kuartal II di mana ekonomi -12,8%

Belgia

Belgia juga mencatat resesi. Negara itu mencatat ekonomi -14,5% di kuartal II 2020 (YoY). Sebelumnya ekonomi juga -2,5% di kuartal I. Pandemi corona memukul negara itu.

Finlandia

Finlandia mencatat resesi setelah pertumbuhan dalam basis tahunan minus di kuartal II 2020, -4,9%. Pada kuartal I, ekonomi -1,1%

Latvia

Ekonomi Latvia dicatat Tranding Economics juga minus selama dua kuartal berturut-turut. Ini membuat negara itu resmi masuk ke jurang resesi.
Pada kuartal II (YoY) ekonomi -9,8%. Sementara pada kuartal I ekonomi -1,5%.

Lithuania

Ekonomi Lituania -3,8% di kuartal II 2020 (YoY). Pada kuartal I lalu ekonomi -2,4%.

Belanda

Belanda juga mencatat ekonomi resesi. Di mana pada kuartal II 2020 ekonomi -9,3% (YoY). Ini melanjutkan angka buruk PDB pada kuartal I 2020. Sebelumnya ekonomi di tiga bulan awal 2020, -0,2%.

Skotlandia

Ekonomi Skotlandia terkontraksi 19,6% di kuartal II 2020, setelah sebelumnya ekonomi negatif 2,5% di kuartal I.



Swiss

Ekonomi negeri coklat itu kontraksi atau -9,2% di kuartal II 2020 secara tahunan (YoY). Sementara di kuartal I lalu, ekonomi -0,7%.

Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi di kuartal II ini -8,2%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak pencatatan dimulai tahun 1980.

Pembatasan aktivitas ekonomi akibat Covid-19 membuat ekonomi jatuh. Konsumsi swasta jatuh ke -8,6% sementara investasi perangkat lunak -11,7%.

Malaysia

Malaysia mengalami resesi teknikal. Secara kuartalan (QtQ), ekonomi di kuartal II tercatat -16,5% sementara kuartal I 2020 -2%.
Namun dalam basis tahunan (YoY) di kuartal I ekonomi masih positif 0,7%. Namun di kuartal II ekonomi -17,1%

Singapura
Beda dengan Malaysia, Singapura benar-benar masuk jurang resesi. Baik QtQ maupun YOY dua kuartal berturut-turut negatif.

Ekonomi Singapura (QtQ) mengalami kontraksi sebesar 42,9% pada kuartal II 2020 menyusul kuartal sebelumnya. Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal yang berakhir 30 Juni.

Filipina

Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun terakhir. Secara tahunan (YoY) PDB Filipina -16,6% di kuartal II 2020. Sebelumnya di kuartal I 2020, secara tahunan ekonomi juga -0,7%.

Secara kuartalan (QtQ), ekonomi Filipina di April hingga Juni juga -15,2%. Di kuartal I lalu dalam basis yang sama, ekonominya juga minus 5,1%.

Thailand
Secara teknikal, Thailand sudah mengalami resesi. Di kuartal II 2020 secara YOY ekonomi -12,2%.

Ini merupakan kontraksi ekonomi terbesar dalam 22 tahun atau sejak krisis 1998. Pada kuartal I-2020, ekonomi negeri gajah putih ini juga minus 2%.

Pemerintah Thailand memprediksi ekonomi negaranya di tahun ini bakal minus 7,3-7,8%. Lebih parah dari proyeksi sebelumnya yaitu minus 5-6%.

Jepang
Perekonomian Jepang juga tak lepas dari resesi. Ekonomi negara ini sudah menyusut 27,8% di kuartal I 2020 secara tahunan (YoY) sebagaimana dikutip dari Trading Economics.

Pada kuartal II-2020, ekonomi Jepang terkontraksi -7,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Jauh lebih dalam ketimbang kontraksi pada kuartal sebelumnya yaitu -0,62%.

Ini menjadi yang terparah sejak 1979.
Sedangkan secara kuartalan yang disetahunkan (annualized), ekonomi Jepang menyusut -27,8%.



Korea Selatan

Korea Selatan masuk jurang resesi setelah Bank Sentral Korea (BOK) menyebut ekonomi negatif kembali di kuartal II 2020. Di mana PDB - 3,3% (QtQ).

Sebelumnya di kuartal-I, ekonomi turun 1,3%. Ekspor barang dan jasa di mana ekonomi yang bergantung, anjlok 16,6%, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.

Dalam basis tahunan (YoY), PDB negara ini di kuartal-II minus 2,9% dari periode yang sama tahun lalu. Tapi, di kuartal-I lalu, ekonomi tumbuh 1,4%.



Hong Kong (RRC)

Hantu resesi belum meninggalkan Hong Kong. Ekonomi kota di bawah pemerintahan China Daratan itu kembali mengalami kontraksi.

Di kuartal II ekonomi Hong Kong minus 9% (YoY). Di basis kuartalan (QtQ), ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2020 ini.

Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut untuk negara pusat ekonomi global tersebut. Aktivitas ekonomi sudah susut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti-China terjadi selama berbulan-bulan.

Pada kuartal II ini, ekonomi RI terkontraksi sangat dalam hingga -4,19% (qoq) dan -5,32% (yoy). Ini merupakan kontraksi tahunan pertama sejak tahun 1998.

Jika melihat angka pertumbuhan ekonomi secara kuartalan, sebenarnya RI sudah terkontraksi dua kuartal berturut-turut. Namun jika angka yang dilihat adalah pertumbuhan tahunan, maka kontraksi yang terjadi baru satu kali.

Jadi soal apakah RI sudah masuk resesi atau belum juga masih bisa dibilang abu-abu, mengingat tak ada definisi yang rigid juga seputar resesi. Namun jika pada kuartal ketiga ekonomi RI kembali terkontraksi maka sah Indonesia akan masuk ke dalam jurang resesi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Kanada Resmi Jatuh ke Jurang Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular