International News

Bank Sentral Negara Maju Lain Galak, Kanada Malah Santuy

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
10 April 2023 06:47
Rak-rak kosong terlihat di toko kelontong saat pembeli menimbun makanan sebelum Badai Fiona mendarat di Halifax, Kanada Jumat (23/9/2022). Sebelumnya, badai Fiona juga terjadi di Puerto Rico yang menghancurkan wilayah yang berada di bagian Timur Karibia tersebut. (Darren Calabrese /The Canadian Press via AP)
Foto: Rak-rak kosong terlihat di toko kelontong saat pembeli menimbun makanan sebelum Badai Fiona mendarat di Halifax, Kanada Jumat (23/9/2022). Sebelumnya, badai Fiona juga terjadi di Puerto Rico yang menghancurkan wilayah yang berada di bagian Timur Karibia tersebut. (Darren Calabrese /The Canadian Press via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank of Canada (BoC) diperkirakan akan  tetap menahan suku bunga acuan pada pertemuan pekan ini, Rabu (12/4/2023). Langkah ini ditempuh sejalan dengan mulai melandainya aktivitas ekonomi Kanada.

 Bank of Canada (BoC) menjadi bank sentral negara maju pertama yang menghentikan kebijakan hawkish dan memilih mempertahankan suku bunga mereka di level 4,5%.

Bank sentral negara maju lain seperti bank sentral AS (the Federal Reserve) atau bank sentral Eropa (ECB) masih hawkish.

BoC sudah menaikkan suku bunga acuannya ke level tertinggi 15 tahun sebesar 4,50%. Bank of Canada (BoC) tidak perlu pengetatan lebih lanjut jika ekonomi melambat, atau bahkan bergerak ke dalam resesi kecil, seperti yang diharapkan.

Sementara inflasi telah mereda dalam beberapa bulan terakhir menjadi 5,2% (year on year/yoy) pada Februari. Inflasi sudah jauh lebih rendah dibandingkan 8,2% (yoy) pada Juni 2022.

Indikator ekonomi lainnya menunjukkan ekonomi yang meningkat pesat kini mulai melamban pada kuartal Iv--2022.

Survei dari Biro Statistik Kanada menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Kanada pada tahun ini akan melandai 0,3% pada Februari 2023. PDB Kanada sendiri tumbuh 3,4% pada 2022.

"Perekonomian menunjukkan momentum baru, dengan lebih banyak orang bekerja dan penghasilan mereka meningkat," ucap James Orlando, seorang ekonom senior di TD Economics. "Mereka pergi berbelanja lagi. Ini akan berlanjut ke pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi."

Berita ini disambut baik untuk sebagian besar, tetapi tidak untuk Gubernur Bank of Canada (BoC) Tiff Macklem. Pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat bisa membuat publik mempertanyakan keputusannya untuk mengumumkan jeda suku bunga bersyarat pada bulan Januari.

Macklem berusaha membangun kembali kepercayaan publik setelah menghadapi kritik karena bertindak terlalu lambat untuk menjinakkan inflasi.

Inflasi melonjak setelah pembatasan mobilitas terkait pandemi dicabut. Bank sentral telah mengakui pada awalnya salah menilai tekanan harga.

Upaya itu bisa diperumit oleh anggaran Perdana Menteri Justin Trudeau baru-baru ini, yang telah menggariskan miliaran dolar dalam pengeluaran baru.

Angka pertumbuhan yang cukup kuat dan mengejutkan pada Februari telah membuat para ekonom merevisi perkiraan PDB mereka.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memproyeksi pertumbuhan kuartal I-2023 sebesar 2,5%, jauh lebih tinggi dari proyeksi Dewan Komisaris sebesar 0,5%.

"Untuk Dewan Komisaris, kami masih mengharapkan penangguhan," ucap Orlando. "Mereka kemungkinan akan khawatir tentang rebound dalam aktivitas ekonomi, tetapi kami pikir mereka masih berharap adanya perlambatan untuk sisa tahun 2023."

Sebagian ekonom yang disurvei oleh Reuters setuju bahwa Dewan Komisaris akan mempertahankan suku bunga acuan. Pasar uang bertaruh bahwa langkah selanjutnya bank sentral akan memangkas suku bunga.

Investor beralasan bahwa dampak penuh dari biaya pinjaman yang lebih tinggi belum terasa. Tekanan baru-baru ini dalam sistem perbankan global telah memicu kekhawatiran akan krisis kredit, termasuk di Amerika Serikat.

"Kami melihat pertumbuhan sebagian besar didorong oleh pelonggaran kendala pasokan sebelumnya, penguatan permintaan domestik yang signifikan," ucap Andrew Grantham, ekonom senior di CIBC Capital Markets.

"Kami menduga bahwa Bank of Canada akan melihat kekuatan nyata dalam PDB kuartal pertama dengan cara yang sama, dan meningkatkan perkiraan potensi pertumbuhannya." imbuhnya.

Pertumbuhan potensial adalah tingkat di mana aktivitas ekonomi dapat meningkat tanpa menyebabkan inflasi, sehingga kenaikan tingkat yang diperkirakan dapat mengurangi perlunya pergeseran hawkish dari bank sentral.

Ekonom mengatakan bahwa pertumbuhan populasi yang cepat serta berkurangnya gangguan rantai pasokan dapat menambah potensi pertumbuhan Kanada. Dewan Komisaris menjadi rata-rata 2,25% selama tahun 2023 dan 2024.

Perekonomian Kanada menghadapi hambatan dari biaya pinjaman yang lebih tinggi dan kekhawatiran stabilitas keuangan, sementara inflasi telah lebih rendah daripada di Amerika Serikat, ucap Nathan Janzen, asisten kepala ekonom di Royal Bank of Canada.

"Jadi masih ada alasan bagus bagi kedua belah pihak untuk Dewan Komisaris tetap dengan pendekatan menunggu dan melihat keadaan untuk saat ini," tambah Janzen.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Dapen BUMN Sakit, Erick Mau Berguru Dari 2 Negara Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular