Sinyal Baik! Bos OJK Sebut Kredit Perbankan di Juli Membaik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 August 2020 11:08
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso (Tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso (Tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan perkembangan terbaru kondisi industri perbankan dan jasa keuangan per Agustus ini di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Data OJK mencatat, penyaluran kredit mulai meningkat seiring dengan adanya kelonggaran Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang memungkinkan terjadi pergerakan transaksi sehingga mendorong kenaikan kredit.

Penyaluran kredit per Juli 2020 naik menjadi 1,53% dibandingkan dengan Juni 2020 yakni 1,34%.

"Intermediasi industri jasa keuangan ada pergerakan di mana kelonggaran PSBB dorong kredit perbankan meningkat 1,53% di mana sebelumnya 1,34%. Ini kalau lihat angka mingguan masih volatil artinya kadang naik namun akhir bulan [Juli] angka baru yang dipakai karena sudah dibersihkan," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, dalam paparan kinerja jasa keuangan secara virtual, Kamis (27/8/2020).

"Juli ini kredit 1,53%, Juni 1,34% ini trennya sudah meningkat Juli, Agustus juga meningkat, September berpotensi meningkat dan lebih baik di akhir tahun ini," katanya.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) pada Juli meningkat 8,3%, padahal di Juni posisi DPK hanya tumbuh 7,95%. "Ada perbaikan dan DPK trennya konsisten cukup tinggi di mana Maret 2020 naik 9,54%, April 8,87%, Mei 8,87%, dan Juni 7,95%," jelasnya.

Sebelumnya, OJK menyampaikan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai 4%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana dalam diskusinya bersama pelaku di sektor perbankan, mengatakan kalangan bankir, masih optimistis permintaan kredit kembali tinggi setelah pemerintah melonggarkan kebijakan PSBB. Dengan demikian, sektor riil kembali bergerak.

"Perbankan masih optimis, kredit tetap tumbuh positif dan mereka mengatakan bisa mencapai 4%. Pelonggaran ini memberikan dampak luar biasa kepada sektor riil bisa tetap tumbuh," kata Heru dalam diskusi secara virtual, Kamis (2/7/2020) di Jakarta.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Longgarkan BMPK, OJK Siap Beri Insentif ke 3 Sektor Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular