
Gercep! Mandiri Sudah Salurkan Kredit Rp 29 T, Dekati Target

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyalurkan kredit Rp 29 triliun dari target Rp 30 triliun, untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Penyaluran kredit ini merupakan bagian dari komitmen setelah pemerintah menempatkan dana pada bank pelat merah tersebut senilai Rp 10 triliun.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan target penyaluran kredit lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. "Rp 29 triliun (kredit yang disalurkan). Dana yang ditempatkan di Mandiri Rp 10 triliun target Rp 30 triliun itu September. Sampai Agustus Rp 29 triliun jadi targetnya lebih cepat," jelas Sidik dalam paparan publik virtual yang dilaksanakan, Rabu (26/8/2020)..
Sebanyak 10 sektor menerima 80% dari penyaluran kredit ini, antara lain pupuk dan obat hama, industri jasa keuangan, FMCG, konstruksi serta pertanian dan kehutanan. Lalu ada sektor peralatan rumah tangga, pertanian dan perikanan, horeka, perdagangan dan semen dan bahan bangunan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Siddik memaparkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Mandiri hingga akhir tahun akan ada di level 3,4%-3,6%. Level ini terjadi karena banyaknya debitur yang kurang sehat sejak sebelum pandemi sehingga tidak bisa diklasifikasikan sebagai debitur yang mendapatkan restrukturisasi dengan aturan yang baru.
Menurut Siddik, debitur yang sudah bermasalah sebelum pandemi tidak bisa mendapatkan fasilitas restrukturisasi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 11 mengenai kebijakan restrukturisasi. "NPL Juni 3,4% di akhir tahun akan dijaga pada level 3,4%-3,6%," kata Ahmad dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/8/2020).
Dia menjelaskan, segmen yang paling besar menyumbang NPL pada periode ini adalah segmen wholesale akibat banyaknya debitur besar yang sudah bermasalah. Namun dalam kondisi normal diperkirakan debitur ini tetap bisa menyelesaikan kewajibannya, namun sayangnya dengan adanya pandemi debitur ini digolongkan NPL.
Dari sisi restrukturisasi, hingga Agustus ini Mandiri telah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp 130 triliun. Disebutkan bahwa tren kredit saat ini sudah mulai melandai dibandingkan dengan periode Maret lalu.
Namun diperkirakan hingga akhir tahun ini nilai restrukturisasi masih akan terus bergerak hingga Rp 150 triliun total di akhir tahun ini.
"Sebagian besar debitur terdampak sudah restrukturisasi. Sampai akhir tahun diperkirakan Rp 150 triliun, jadi masih ada Rp 20 triliun yang akan direstrukturisasi. Mudah-mudahan kondisi membaik sehingga ga ada yang berdampak," imbuh dia.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Sektor yang Akan Bangkit Menurut Bank Mandiri