Anomali! IHSG Tembus 5.300, Saham-saham Ini Malah Babak Belur

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 August 2020 06:40
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Selasa kemarin (25/8/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 1,17% di level 5.338,88. Dengan demikian indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berhasil ditutup di atas level psikologis di angka 5.300.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 338 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 9,3 triliun. Terpantau 251 saham naik, 170 saham turun, sisanya 172 stagnan.

Saham yang paling banyak dilego asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 114 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 109 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT United Tractor Tbk (UNTR) dengan beli bersih sebesar Rp 40 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 158 miliar.

Meski demikian, ada lima saham dengan koreksi terbesar pada perdagangan kemarin.

5 Saham Top Losers Selasa 25 Agustus

1. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)

Saham IMAS melesat 24,65% di level Rp 885/saham atau hampir menyentuh batas atas, auto reject atas (ARA) pada perdagangan Senin. Tapi kemarin, Selasa, harga saham induk bisnis otomotif Grup Indomobil ini justru memimpin top losers dengan koreksi hingga 6,78% di posisi Rp 825/saham.

Profit taking alias aksi ambil untung bagi investor asing tampak terjadi seiring dengan catatan jual bersih asing Rp 18,81 juta, kendati rendah.

Kenaikan saham IMAS di awal pekan ini sebetulnya terjadi di tengah rencana anak usahanya, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 2.884.775.000 saham biasa.

Nominal penerbitan saham baru atau rights issue ini ditetapkan dengan nilai nominal Rp 200/saham dan harga pelaksanaan HMETD yakni Rp 230/saham, sehingga seluruhnya dana yang bisa diraih dari aksi korporasi IMJS ini berjumlah sebesar Rp 663,49 miliar. IMAS akan menyerap sahamnya sebagai wujud komitmen pemegang saham utama IMJS.

2. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)

Saham FREN minus 6,12% di level Rp 92/saham dengan catatan koreksi harga saham sepekan sebesar 23,33%. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas ini sebelumnya sudah resmi menyetujui agenda konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) untuk ditukar menjadi saham seri C.

Obligasi konversi yang dimaksud yakni Obligasi Wajib Konversi Tahun 2014 (OWK II) dikonversi menjadi saham baru seri C perseroan dan Obligasi Wajib Konversi Tahun 2017 (OWK III) perseroan menjadi saham baru seri C perseroan.

Laporan keuangan FREN mencatat, perseroan menerbitkan OWK senilai Rp 8 triliun pada 2014 dan 2017.

3. PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN)

Saham emiten perdagangan produk hasil perikanan ini ambles 6,05% di level Rp 520/saham. Sepekan terakhir saham IKAN, mengacu data BEI, minus 10,04%, meski 3 bulan terakhir naik 42%.

Saham IKAN baru listing di BEI pada 12 Februari 2020 dengan harga penawaran awal Rp 120/saham.

Saat IPO, IKAN melepas 40% saham atau 333 juta saham baru dan meraih dana initial public offering (IPO) Rp 39,99 miliar. Nilai transaksi saham IKAN sepekan lalu mencapai Rp 104,04 miliar, dengan volume perdagangan 175,45 juta saham.

4. Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR)

Saham bank eks Bank Windu Kentjana ini minus 5,48% di level Rp 138/saham.  Sepekan terakhir saham ini justru naik 10,40%.

Salah satu sentimen bagi MCOR ialah masuknya pemegang saham baru perusahaan yakni UOB Kay Kian Pte Ltd yang berinvestasi dengan porsi saham sebanyak 3.111.132.456 saham atau 8,20% saham. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp 150/saham, maka dana yang digelontorkan UOB membeli saham MCOR adalah Rp 466,66 miliar.

Dalam rights issue ini, CCB Indonesia menawarkan sebanyak 21.288.269.763 (21,28 miliar) saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham. Jumlah itu merupakan 56,14% dari jumlah saham yang beredar setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) V CCB Indonesia ini.

5. PT Medco Energi Internasional Tbk MEDC)

Saham MEDC turun 3,48% di level Rp 555/saham kenaikan sepekan terakhir 5,71%. Padahal Medco baru mendapat sentimen positif.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyetujui rencana pengembangan (Plan of Development/POD) Lapangan Paus Biru, Blok Sampang, Jawa Timur yang dikelola oleh Medco Energy Sampang Pty Ltd.

Menurut keterangan resmi SKK Migas, Lapangan Paus Biru ini ditargetkan memulai produksi pada 2022 dengan volume gas sekitar 31 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Berdasarkan analisa keteknikan, produksi tersebut dapat dipertahankan hingga batas akhir kontrak kerja sama yaitu pada 2027. Rencananya gas yang diproduksikan akan digunakan untuk sumber energi pembangkit listrik Grati.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jiwasraya vs Bumiputera, Begini Perbandingan Kinerjanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular