
Mengekor Tren Asia, Bursa Eropa Dibuka di Teritori Positif

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melaju ke jalur hijau pada sesi awal perdagangan Selasa (25/8/2020), mengekor bursa Asia dan Amerika Serkat (AS) di tengah ekspekasi kemajuan pengembangan vaksin dan terapi Covid-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, naik 0,7% pada sesi pembukaan, ditopang penguatan seluruh indeks saham sektoral.
Sejam kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 1,6 poin (+0,43%) ke 372,45, Indeks FTSE Inggris naik 21,77 poin (+0,36%) ke 6.126,5 dan CAC Prancis tumbuh 37,39 poin (+0,75%) ke 5.045,28 sedangkan indeks DAX Jerman naik 77,29 poin (+0,59%) ke 13.143,83.
Bursa di Benua Biru cenderung mengekor tren positif di Asia setelah indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi baru, dengan menguat 1% dan ditutup di atas level 3.400 untuk pertama dalam sejarah.
Saham Apple menjadi salah satu pemacu reli bursa AS degan menyentuh rekor tertinggi baru, memimpin pemnguatan saham sektor teknologi. Saham maskapai penerbangan dan operator kapal pesiar juga melonjak menyusul ekspektasi ekonomi segera pulih.
Penopang lain dari pergerakan pasar datang dari kabar bahwa Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah melakukan pembicaraan telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk bicara kesepakatan dagang fase 1.
"Kedua belah pihak melihat kemajuan dan berkomitmen mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesuksesan kesepakatan," demikian tulis USTR dalam pernyataan resminya.
Investor terus mencermati perkembangan pandemi. Efektivitas terapi plasma darah untuk penderita Covid-19 mulai dipertanyakan, sekalipun Badan Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration) telah merilis izin terapi yang disebut Presiden AS Donald sebagai "terobosan."
Selain itu, mereka menunggu pidato Kepala Federal Reserve Jerome Powell dalam ajang Jackson Hole, Wyoming. Dia akan memberikan arahan seputar kebijakan bank sentral untuk mendorong inflasi di level yang sehat.
Dari sisi fundamental, Jerman telah merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, di mana Produk Domestik Bruto (PDB) periode tersebut anjlok hingga 9,7% secara kuartalan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Melesat di Sesi Awal Sambut Kebijakan The Fed