
Tunggu Pengumuman Bunga Acuan, IHSG Melemah di Closing Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi satu Selasa (19/8/2020), di tengah antisipasi pelaku pasar atas kebijakan suku bunga acuan nasional yang akan diumumkan siang ini.
Pada pagi, IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (18/8/20) dibuka naik 0,2% ke level 5.312,215 tetapi 40 menit kemudian memasuki zona merah dan berlanjut hingga menyentuh level 5.277,797 atau melemah 17,4 poin (0,33%).
Seluruh indeks saham sektoral bergerak melemah, kecuali indeks saham sektor agrikultur yang naik 0,05%. Pemimpin koreksi hari ini adalah indeks saham sektor aneka industri yang anjlok 1,12% atau menyumbang koreksi IHSG sebesar 2,7 poin.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) jadi pemberat IHSG, setelah melemah 1,3% dan menyumbang koreksi IHSG sebesar 3,6 poin disusul PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang anjlok 2,9% dan menyumbang koreksi IHSG sebesar 2,9 poin.
Sebaliknya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang 0,85% menjadi penggerak utama dengan menyumbang reli 3,3 poin terhadap IHSG. Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menyusul dengan sumbangan reli sebesar 0,4 poin setelah sahamnya meroket 11%.
Investor asing yang pada pagi membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 12 miliar, pada penutupan sesi siang masih membukukan jual bersih sebesar Rp 63,45 miliar di semua pasar, dan Rp 38,6 miliar di pasar reguler.
Secara umum, nilai transaksi bursa mencapai Rp 4,5 triliun, dengan 8 miliar saham berpindah tangan sebanyak 418.205 kali. Sebanyak 157 saham menguat, 231 melemah, dan 155 lainnya flat.
Pelaku pasar mengantisipasi keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan BI-7 Day Reverse Repo Rate. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan suku bunga acuan tersebut akan dipertahankan di level 4%.
Jika sinyal BI tidak akan lagi menurunkan suku bunga semakin kuat, maka rupiah yang berada dalam tren pelemahan sejak 9 Juni lalu berpotensi menguat kembali. Saham-saham perbankan bergerak mixed.
Bursa utama di kawasan Asia bergerak variatif. Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,5%, Nikkei di Jepang tumbuh 0,2%, dan Indeks STI di Singapura menguat 0,05%. Namun, indeks bursa Shanghai China melemah 0,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Tutup Sesi 1 di Zona Merah