Bursa Asia Mixed Pantau PDB China, IHSG Merah Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 April 2021 11:59
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan sesi pertama Selasa (13/4/2021), seiring dengan pergerakan variatif di bursa regional.

IHSG dibuka naik 0,38% ke level 6.102,37 tetapi berbalik ke teritori negatif jelang pukul 10:00. Selanjutnya, indeks acuan bursa tersebut cenderung tertekan sampai dengan perdagangan berakhir di sesi pertama dengan level penutupan 6.075,890 atau melemah 3,6 poin (-0,06%).

Transaksi bursa kembali ramai dengan 10 miliaran saham diperdagangkan, sebanyak 662.000-an kali. Namun nilai transaksi bursa masih tipis sebesar Rp 5,2 triliun, atau jauh dari nilai transaksi di periode awal Januari yang menyentuh Rp 12 triliun (pada sesi 1 saja).

Menurut data RTI, sebanyak 209 saham menguat, 235 melemah dan 187 lainnya flat. Mayoritas investor asing berbalik mengambil posisi beli sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) di pasar reguler, senilai Rp 77,2 miliar.

Saham yang diburu terutama adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan nilai transaksi pembelian sebesar Rp 34,8 miliar. PT Astra International Tbk (ASII) menyusul dengan nilai beli Rp 33 miliar. Kedua saham bank tersebut bergerak berlawanan arah dengan reli ERAA sebesar 5% ke Rp 615/saham, sementara ASII melemah 0,5% ke Rp 5.225/unit.

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi yang paling ramai ditransaksikan dengan nilai total transaksi sebesar Rp 240,1 miliar. Saham produsen emas tersebut melesat 9,6% atau 210 poin ke Rp 2.400/saham

Pelaku pasar nasional memantau rilis data pertumbuhan ekonomi China. Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dalam World Economic Outlook edisi April memperkirakan PDB China tumbuh 8,4% sepanjang tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 8,1%.

IMF juga memberikan proyeksi yang optimistis terhadap perekonomian global. Dalam laporan tersebut, ekonomi diperkirakan bakal tumbuh 6% atau lebih baik dibandingkan dengan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu yang sebesar 5,5%.

Di tengah penantian tersebut, indeks bursa saham Jepang (Nikkei) terpantau menguat 0,1%, hang seng (Hong kong) menguat 0,05%, tetapi indeks Korea Selatan (Kospi) tertekan 0,03% dan bursa Australia turun 0,07%.

Dari dalam negeri masih ada kekhawatiran seputar vaksinasi setelah pejabat pemerintahan China secara terbuka mengakui bahwa vaksin yang dikembangkan Negeri Tirai Bambu tersebut tidak memberikan perlindungan yang cukup.

Sejauh ini, sekitar 60% vaksin yang beredar dan dipakai di Indonesia adalah pasokan dari China, sehingga memicu kekhawatiran terkait dengan kesuksesan vaksinasi nasional. Jika masyarakat tidak kebal vaksin, maka prospek pemulihan ekonomi pun bakal kembali kabur.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lolos dari Koreksi, IHSG Tutup Sesi 1 dengan Penguatan 0,09%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular