Tak Sekalipun Cicipi Zona Merah, IHSG Naik 0,7% di Sesi I

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 December 2020 11:49
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi pertama Kamis (10/12/2020) dengan penguatan yang konsisten, dengan tak sekalipun mencicipi teritori negatif sejak pembukaan.

Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,66% atau 39,2 poin ke 5.983,601 dengan 245 saham menguat, 207 lain melemah dan 160 sisanya flat. Dengan penguatan hari ini, IHSG tercatat menguat 8,6% sepanjang bulan berjalan.

Nilai transaksi bursa masih sangat tinggi, yakni mencapai Rp 11,5 triliun, dengan 18,6 miliar saham berpindah tangan sebanyak lebih dari 937.000 kali transaksi. Namun, lagi-lagi investor asing memilih membukukan transaksi jual bersih (net sell), sebesar Rp 97 miliar di pasar reguler.

Sebagai perbandingan, nilai transaksi pada Selasa juga di kisaran Rp 11 triliun, tetapi dengan volume dan frekuensi yang lebih tinggi. Penurunan volume dan frekuensi transaksi hari ini mengindikasikan bahwa pemodal lebih fokus trading di saham berkapitalisasi pasar besar.

Faktor vaksin masih menjadi pemacu pergerakan IHSG, setelah juru bicara Bio Farma sebelumnya mengatakan tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diuji klinis di Indonesia punya tingkat efikasi 97%.

Meski Sinovac dan Bio Farma akhirnya memberikan klarifikasi, bahwa data uji klinis interim baru akan diperoleh Januari 2021, pernyataan tersebut dinilai sebagai indikator kuat bahwa pengembangan vaksin kian membuahkan hasil.

Pergerakan positif bursa pagi ini menjadikan IHSG menjadi indeks bursa dengan berkinerja terbaik hari ini, mengalahkan indeks bursa Malaysia yang menguat 0,47% dan indeks Kospi Korea Selatan yang tumbuh 0,3%.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merangsek dengan menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan asing, dengan nilai Rp 490,2 miliar. Saham berkapitalisasi terbesar itu menguat 1,3% atau Rp 425 per unit, ke level Rp 32.875 per saham.

Namun, transaksi terbesar dibukukan oleh saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menguat 7,7% atau Rp 100 per unit ke level 1.400. Saham BUMN tambang tersebut mencetak nilai transaksi hingga Rp 639,6 miliar.

Sebaliknya, saham berkapitalisasi pasar terbesar kedua yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkena aksi jual dengan nilai transaksi Rp 468,3 miliar. Saham bank terbesar nasional tersebut melemah 0,9% atau Rp 40 per unit menjadi Rp 4.360 per saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi China Terjaga, IHSG Bertahan Hijau di Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular