
Tunggu Pidato RAPBN Jokowi, IHSG Bisa Perfect! 5 Hari Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,11% ke 5,239,25 pada perdagangan Kamis kemarin. Nilai transaksi mencapai Rp 10,6 triliun, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 249 miliar.
Meski penguatan tidak besar, tetapi cukup mengantarkan IHSG membukukan penguatan 4 hari beruntun. IHSG pun berpeluang menyempurnakan pekan ini jika mampu menguat lagi pada perdagangan hari ini, Jumat (14/8/2020).
Tetapi penguatan tidak akan mudah, sebab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi selama 14 hari ke depan hingga 27 Agustus mendatang.
Artinya PSBB berlangsung selama 2 bulan di kuartal III-2020. Laju pemulihan ekonomi saat PSBB menjadi lambat, sehingga risiko resesi meningkat seperti yang diramal oleh Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juli 2020, dengan judul The Long Road to Recovery.
Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (Amerika Serikat) itu memperkirakan ekonomi Indonesia tidak tumbuh alias 0%. Namun Bank Dunia punya skenario kedua, yaitu ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2% pada 2020 jika resesi global ternyata lebih dalam dan pembatasan sosial (social distancing) domestik lebih ketat.
"Ekonomi Indonesia bisa saja memasuki resesi jika pembatasan sosial berlanjut pada kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 dan/atau resesi ekonomi dunia lebih parah dari perkiraan sebelumnya," tulis laporan Bank Dunia.
Perpanjangan PSBB Transisi tersebut tentunya memberikan sentimen negatif ke pasar hari ini.
Selain itu, dari dalam negeri pelaku pasar menunggu hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2020 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Jumat pagi ini (14/8/2020). Agenda Sidang Tahunan ini digelar bersamaan dengan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam menyampaikan RAPBN 2021.
Secara teknikal, IHSG terus melaju naik setelah menembus level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada Selasa lalu. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
![]() Foto: Refiniiv |
Fib. Retracement 50% tersebut merupakan resisten yang kuat, sehingga ketika ditembus secara meyakinkan akan memberikan momentum penguatan.
Indikator Stochastic pada grafik harian sudah memasuki wilayah jenuh beli (oversold) yang bisa membebani pergerakan ke atas IHSG.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika mencapai overbought atau oversold, IHSG berisiko melemah atau punya peluang menguat.
Tetapi terkadang, jika momentum sedang kuat Stochastic bisa tertahan di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama.
Dalam beberapa hari atau pekan ke depan, selama mampu bertahan di atas Fib. Retracement 50%, IHSG berpeluang menguat ke 5.458 yang merupakan Fib, Retracement 61,8%.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara untuk pergerakan hari ini, melihat grafik 1 jam, indikator stochastic sudah keluar dari wilayah overbought. Sehingga ruang penguatan IHSG untuk mencatat pekan sempurna cukup terbuka.
Support terdekat berada di 5.210, selama bertahan di atasnya, IHSG berpotensi menguat menguji kembali ke 5.260. IHSG sudah melewati level tersebut kemarin, tetapi langsung berbalik turun.
Kemampuan melewati dan bertahan di atas level tersebut akan membawa bursa kebanggaan Tanah Air ini naik menuju 5.300.
Sementara jika 5.210 ditembus, IHSG berisiko terkoreksi ke 5.163 yang kini menjadi support kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies "Lockdown" Jakarta, 5 Saham Ini Malah Pesta Pora!