Nasdaq Menguat Sendirian di Wall Street, Saham Zoom Meroket!

tahir saleh, CNBC Indonesia
14 August 2020 07:26
A United States flag is reflected in the window of the Nasdaq studio, which displays indices and stocks down, in Times Square, New York, Monday, March 16, 2020. (AP Photo/Seth Wenig)
Foto: Studio Nasdaq, yang menampilkan indeks dan stok turun, di Times Square, New York, Senin, 16 Maret 2020. (Foto AP / Seth Wenig)AP/Seth Wenig

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup variatif pada perdagangan Kamis dini hari (13/8/2020) atau Jumat waktu Indonesia dengan indeks Nasdaq menguat sendirian, sementara dua indeks utama bursa AS lainnya yakni Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 terkoreksi.

Data perdagangan menunjukkan, Nasdaq menguat 0,27% di level 11.042, sementara DJIA minus 0,29% di posisi 27.896, dan S&P 500 ditutup turun 0,20% di posisi 3.373.

Saham-saham pendorong penguatan indeks Nasdaq ialah Zoom Video yang melesat 4,45%, Tesla Inc naik 4,26%, dan Mercadolibre Inc naik 4,08%.

Adapun saham-saham yang membuat DJIA terkapar ialah Cisco System yang ambruk 11,18%, Exxon Mobil Corp minus 2,45%, dan Goldman Sachs minus 1,76%.

Di S&P 500, saham penekannya ialah Cisco Systems yang juga masuk dalam indeks ini, kemudian saham HollyFrontier minus 6,25%. dan Hewlett Packard turun 5,22%.

Tadi malam, bursa saham AS juga dibuka variatif meski data tenaga kerja terbaru menunjukkan kondisi yang lebih baik.

DJIA saat dibuka turun 105 poin (-0,4%), Nasdaq juga dibuka menguat 55,96 poin (+0,51%) ke 11.068,2. Sedangkan S&P 500 melemah 1,08 poin (-0,03%) ke 3.379,27.

"Bahkan jika S&P 500 gagal menembus rekor Februari dalam jangka pendek, enam bulan terakhir telah historis, Pertanyaannya adalah ke mana kita melangkah setelah ini?" tutur Ed Clissold, kepala perencana investasi Ned Davis Research, sebagaimana dikutip CNBC Indonesia.

Data klaim pengangguran AS jatuh ke level 963,000, sebagaimana dilaporkan Departemen Tenaga Kerja, atau jauh lebih baik dari estimasi Dow Jones sebesar 1,1 juta, Ini juga menjadi yang pertama sejak Maret bahwa angka klaim pengangguran berada di bawah level 1 juta.

Pekan sebelumnya, pemerintah menyebutkan angka klaim baru pengangguran mencapai 1,18 juta untuk pekan yang berakhir pada 11 Agustus, menjadi pekan yang ke-20 bahwa klaim mencapai di atas angka 1 juta,

Investor terus memantau perkembangan di Washington, terkait pembahasan stimulus pandemi, Meski Ketua Senat Mitch McConnell dan Ketua DPR Nancy Pelosi sama-sama menegaskan bahwa kesepakatan masih belum terlihat, investor berpendapat lain,

"Pasar masih ingin dan sangat berharap bahwa stimulus bisa diteken," tutur Tom Essaye, pendiri Sevens Report, sebagaimana dikutip CNBC International, "Ke depan, negosiasi akan berlanjut, tetapi perintah eksekutif sepertinya mengurangi urgensi untuk dicapainya sesuatu,"


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stimulus Jumbo! Wall Street Rekor, Saham Facebook dkk Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular