Atas Nama Cuan dan Keamanan, Investor Borong Obligasi RI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 August 2020 13:56
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan di pasar obligasi pemerintah Indonesia mereda. Imbal hasil (yield) bergerak turun, pertanda harga sedang naik karena pulihnya permintaan.

Pada Rabu (12/8/2020) pukul 12:43 WIB, berikut perkembangan yield Surat Berharga Negara (SBN) berbagai tenor:

Kemarin, pemerintah melelang tujuh seri SBN. Hasilnya cukup impresif.

Penawaran yang masuk mencapai Rp 106,01 triliun, ini adalah rekor penawaran tertinggi sejak lelang 18 Februari yang tercatat Rp 127,11 triliun. Dari penawaran yang datang, pemerintah mengambil Rp 22 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp 20 triliun.

Salah satu faktor yang membuat investor betah mengoleksi SBN adalah keuntungan yang menarik. Contoh, yield SBN seri acuan tenor 10 tahun ada di 6,764%. Dibandingkan dengan instrumen serupa negara-negara tetangga, yield SBN lebih tinggi.

Selain cuan, berinvestasi di SBN pun semakin aman. Premi risiko SBN bisa dilihat dari instrumen Credit Default Swap (CDS).

CDS untuk SBN berdenominasi valas dengan tenor 10 tahun saat ini ada di 170,4 basis poin (bps), terendah sejak 5 Maret. Sementara untuk yang tenor lima tahun adalah 105,78 bps, terendah sejak 6 Maret.

Demi mencari cuan dan keamanan, arus modal terus berdatangan ke pasar SBN. Ini yang membuat yield tertekan dan harga naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular