
Ini Deretan Calon Vaksin Covid-19 RI, Mohon Doanya ya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak negara masih melakukan uji coba atas vaksin Covid-19 yang akan membuat seluruh penduduk merdeka dari virus corona ini. Negara yang melakukan pengembangan untuk vaksin ini tak terkecuali Indonesia.
Setidaknya akan terdapat tiga jenis vaksin yang akan dikembangkan, dan diujicobakan di di dalam negeri. Pengembangan ini dilakukan oleh perusahaan farmasi baik pelat merah maupun swasta.
Siapa saja dan vaksin apa saja yang melakukan pengembangan vaksin ini?
Bio Farma
Perusahaan pelat merah ini telah bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd. untuk melakukan uji klinis tahap ketiga atas vaksin CoronaVac yang dikembangkan terlebih dahulu di China ini.
Pada Selasa ini (11/8/2020), uji klinis mulai dilakukan dengan melibatkan 1.620 relawan yang akan diujicobakan dalam uji klinis tahap ketiga ini. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung meninjau uji coba tersebut.
"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran UNPAD di Bandung Jabar ini, dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana. Untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan yang akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ke-3 ini nantinya Insya Allah akan diselesaikan dalam 6 bulan ini," tegas Jokowi di FK UNPAD, Selasa (11/8/2020).
Rencana produksi juga telah disiapkan dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun dan Desember nanti akan tersedia hingga 250 juta dosis per tahun.
Selain dengan Sinovac, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan PT Bio Farma (Persero) saat ini telah masuk sebagai salah satu shortlist potential vaccine manufacturers for the COVID-19 vaccine yang dibiayai oleh Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI) yang berkantor pusat di Norwegia.
"CEPI akan berkomunikasi langsung dengan Bio Farma terkait diskusi lebih lanjut mengenai peluang dan detail kerja sama konkret terkait produksi vaksin CEPI. Bahkan terdapat rencana kunjungan CEPI untuk melihat fasilitas produksi Bio Farma di Indonesia," kata Faizasyah dalam konferensi pers dengan media, Jumat (7/8/2020).
"Dalam kaitan ini, CEPI akan melakukan melakukan match-making antara mitra pengembang vaksin Covid-19 (7 di antaranya sudah masuk dalam tahap uji klinis) dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas produksi vaksin dengan berbagai platform, dengan jumlah besar dalam waktu yang relative singkat. Akan dilakukan kunjungan due diligence visit CEPI ke Bio Farma yang direncanakan pada bulan Agustus 2020," tandasnya.
Kimia Farma
Anak usaha Bio Farma, holding farmasi pelat merah ini, nantinya akan bertindak sebagai distributor vaksin yang dikembangkan oleh induknya, Bio Farma.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan perusahaan telah mempersiapkan diri untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 yang akan mulai diproduksi oleh induk usahanya. awal tahun depan.
"Bagaimana strateginya hal ini perlu dibicarakan secara khusus karena menyangkut jumlah anggaran yang akan tercukupi, berapa orang dan mekanismenya satu orang butuh berapa vaksin. Ini buruh koordinasi dengan pemerintah, holding, Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan. Tapi pada intinya Kimia Farma dan Indofarma siap untuk distribusikan hal tersebut," tegasnya dalam press conference virtual, Rabu (29/7/2020).
Ternyata tak hanya untuk mendistribusikan saja, Kimia Farma saat ini tengah melakukan penjajakan dengan Group 42 (G42), perusahaan teknologi UEA untuk melakukan pengadaan vaksin.
"Draft MoU [memorandum of understanding] tengah menunggu finalisasi dan diharapkan dapat ditandatangani pada minggu ke-2 Agustus 2020. Indonesia akan berpartisipasi pada uji klinis tahap ke-3 di UAE melalui pengiriman expert/reviewer," kata Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri dalam konferensi pers dengan media, Jumat (7/8/2020).
Namun demikian, ketika dikonfirmasi mengenai rencana kerja sama ini pihak PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masih belum memberikan konfirmasi.
Indofarma
PT Indofarma Tbk (INAF) nantinya akan bertindak sebagai distributor vaksin dalam negeri. Vaksin yang akan didistribusikan merupakan hasil produksi Bio Farma, hasil kerja sama dengan perusahaan asal China. Indofarma juga termasuk anak usaha Bio Farma.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan distribusi ini akan mengikuti akan mengikuti program distribusi pemerintah mengingat mungkin akan ada pihak-pihak yang menjadi prioritas nantinya.
"Iya betul [menjadi distributor] bersama dengan Kimia Farma. Distribusi akan mengikuti program distribusi dari pemerintah jika memang ada prioritas seperti tenaga medis, daerah red zone dan sebagainya," kata Arief kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/7/2020).
Kalbe Farma
Perusahaan farmasi swasta, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga tak mau ketinggalan untuk ikut serta mengembangkan vaksin Covid-19. Bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, Genexine yang mengembangkan vaksin GX-19 akan melakukan uji klinis fase 2 akhir tahun nanti.
"Sedang disiapkan untuk uji klinis fase 2 di Indonesia di kuartal keempat 2020," kata Vidjongtius kepada CNBC Indonesia pekan lalu.
Kendati masih dalam tahap uji klinis, namun perusahaan optimis dengan keberhasilan vaksin ini. Pasalnya beberapa waktu lalu perusahaan menyampaikan telah siap untuk melakukan distribusi vaksin ini pada pertengahan 2021 nanti.
Dia mengatakan, untuk distribusi tahap pertama ini masih akan mengandalkan dari vaksin impor namun juga akan dikombinasikan dengan produksi lokal. Sambil melakukan impor vaksin ini, perusahaan juga akan mengupayakan proses transfer teknologi untuk bisa memproduksi dengan jumlah lebih banyak dari dalam negeri.
Lembaga Eijkman
Kendati kerja sama dengan perusahaan luar negeri dilakukan, Indonesia juga tak mau ketinggalan untuk menemukan vaksin corona dari dalam negeri.
Presiden Joko Widodo mengatakan vaksin merah putih ini telah dikembangkan oleh sejumlah lembaga di dalam negeri sejak Mei 2020 lalu.
"Kita telah tiga bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolat [biakan murni dari mikroorganisme] yang dikembangkan dari Covid-19 yang beredar di Indonesia. Kita harapkan vaksin merah putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan uji klinis tahap ketiga dari vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).
Pengembangan ini dilakukan oleh Lembaga Eijkman bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan sejumlah universitas.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Doakan ya! Besok 1.620 Relawan Disuntik Calon Vaksin Covid-19
