Dihantam Corona, Emiten Properti Ini Setop Proyek di Serpong

tahir saleh, CNBC Indonesia
11 August 2020 13:07
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Ilustrasi/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti proyek perumahan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun, PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) melaporkan dampak pandemi Covid-19 terhadap penghentian sementara sejumlah proyek perusahaan yang berimbas pada proyeksi laba dan pendapatan.

Arnoldus Jansen Kustianto, Direktur ASPI, mengatakan ada dampak pandemi terhadap operasional perusahaan.

"Penghentian pembangunan proyek di proyek Arkamaya Residence, dengan tidak beroperasinya kantor pemerintahan termasuk kabupaten Bogor, membuat Proyek Casa Serpong terhenti," katanya dalam surat keterbukaan informasi di BEI, dikutip Selasa (11/8/2020).

"Dengan adanya peraturan PSBB [pembatasan sosial berskala besar], sehingga menghambat aktifitas kantor (administrasi) dikarenakan seluruh staf tidak dapat bekerja di kantor," katanya.

Dia menjelaskan, walaupun perseroan menjalankan Work Form Home (WFH) namun dikarenakan banyaknya berkas yang harus menggunakan hardcopy sehingga menghambat proses pekerjaan secara administratif.

Saat ini karyawan perusahaan baik tetap maupun tidak tetap sebanyak 13 orang, berkurang dari akhir Desember 2019 sebanyak 14 karyawan. Jumlah karyawan itu juga terdampak dengan status lainnya seperti pemotongan gaji 50% dan lainnya.

Perseroan memproyeksikan perkiraan penurunan laba (rugi) bersih (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret-30 April 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang berakhir per 31 Maret 2019-30 April 2019 bisa sekitar 75%.

"Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19 , dengan tetap melalukan penjualan dan pemasaran dengan cara online dengan menggunakan sosial media dan lewat agency," katanya.

Perusahaan real estate ini resmi melantai di BEI pada 18 Februari 2020 lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering, IPO). Lewat IPO ini, perusahaan menawarkan jumlah saham sebanyak 330 juta atau 48% dari modal disetor dan ditempatkan.

ASPI melepas saham dengan harga Rp 105/saham, sehingga meraup dana segar dari IPO mencapai Rp 34,65 miliar. Data perdagangan mencatat, pada sesi I, Selasa ini (11/8), saham ASPI naik 0,56% di level Rp 181/saham. Dalam sepekan terakhir, saham ASPI melorot 13,81%.

Saat IPO, perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas serta tiga perusahaan penjamin emisi efek, yakni PT NH Korindo Sekuritas, PT Panca Global Sekuritas dan PT Valbury Sekuritas Indonesia.

Sebagai informasi Arkamaya Residence adalah proyek hunian berlokasi di dekat dengan pusat bisnis TB Simatupang dan 500 meter dari pintu tol Kunciran - Cinere.

Adapun proyek perumahan Casa Serpong saat ini masih dalam tahap pembangunan. Dalam rencana, proyek ini memakan lahan kurang lebih 15 hektare dengan total rumah mencapai sekitar 500 unit.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Juragan Lahan Jabodetabek, Agung Podomoro atau Summarecon?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular