
Jokowi Tinjau Uji Coba Vaksin, Saham KAEF-INAF Masih Oke Gak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten anak usaha PT Bio Farma (Persero) yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) menguat tipis pada perdagangan sesi I, Selasa (11/8/2020) di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5.191.
Data BEI mencatat, saham KAEF naik 1,50% di level Rp 3.380/saham, dengan nilai transaksi Rp 103,65 miliar. Dalam sepekan terakhir perdagangan saham KAEF melesat 48,25% dan sebulan terakhir terbang 183%.
Bahkan dalam 6 bulan terakhir saham induk dari PT Phapros Tbk (PEHA) ini pun melejit 230%, dahsyat.
Sementara saham INAF juga menguat tipis hari ini 1,0% di posisi Rp 3.380/saham, level yang sama dengan KAEF. Bedanya kapitalisasi pasar INAF Rp 10,48 triliun, sementara KAEF Rp 18,77 triliun.
Saham INAF ditransaksikan Rp 30,28 miliar, sepekan terakhir sahamnya melesat 48,25%, sebulan terakhir terbang 230%. Bahkan dalam 6 bulan terakhir penguatan saham INAF lebih 'gila' lagi yakni 305%. Adapun saham PEHA minus 0,26% di level Rp 1.950/saham.
Penguatan saham-saham farmasi khususnya duo KAE-INAF, terjadi di tengah sentimen uji coba vaksin corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa ini sudah melakukan peninjauan pelaksanaan uji klinis tahap ketiga dari vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat. Pelaksanaan uji klinis itu digelar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran UNPAD di Bandung, Jawa Barat ini, dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana. Untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan yang akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ke-3 ini nantinya Insya Allah akan diselesaikan dalam enam bulan ini," ujar Jokowi.
"Dan kita harapkan nanti di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air," lanjutnya.
Menurut Jokowi, produksi untuk vaksin dilakukan oleh Bio Farma. Untuk Agustus ini, bisa diproduksi kurang lebih 100 juta vaksin.
"Tetapi nantinya di akhir tahun 2020 di Desember meningkat menjadi 250 juta vaksin. Artinya vaksin inilah yang nanti akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air," kata Jokowi.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Vaksin Bikin Saham Farmasi Terbang, Ini 5 Jawaranya
