
Market Cap BCA Masih Teratas! BRI Mengekor, Sinarmas Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir mengalami koreksi tipis. Koreksi tipis IHSG tersebut tidak mempengaruhi perubahan 10 saham berkapitalisasi terbesar seperti pekan lalu.
Pada periode 3 Agustus-7 Agustus 2020, IHSG terkoreksi 0,11% dan ditutup di level 5.143,89. Sebenarnya IHSG sempat mencatatkan penguatan, tetapi pada perdagangan terakhir hari Jumat (7/7/2020) IHSG terperosok 0,66%.
Di sepanjang minggu investor asing masih melepas kepemilikannya terhadap aset-aset keuangan Tanah Air. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih yang dibukukan asing di seluruh pasar yang mencapai Rp 3,3 triliun.
Dari dalam negeri Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka keramat yaitu pertumbuhan ekonomi RI untuk kuartal kedua tahun 2020 pada Rabu (5/7/2020). Hasilnya jauh lebih mengecewakan dari yang diperkirakan.
Pada April-Juni, output perekonomian domestik mengalami penyusutan sebesar 4,19% (qoq) dan 5,32% (yoy). Angka ini jauh lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yang memproyeksikan PDB RI bakal menyusut 4,5%.
Konsumsi domestik yang anjlok signifikan menjadi pemicu utama kontraksi perekonomian dalam negeri. Di sisi lain pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang terus merebak dan bahkan cenderung meningkat membuat prospek ekonomi menjadi penuh ketidakpastian.
Lonjakan kasus yang signifikan belakangan ini dilaporkan di DKI Jakarta. Melihat realita ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang PSBB hingga pertengahan Agustus.
Kembali beraktivitasnya masyarakat serta peningkatan kapasitas testing membuat lonjakan kasus terjadi. Muncul juga cluster perkantoran seiring dengan kembalinya masyarakat bekerja.
Hal ini membuat investor khawatir kalau-kalau RI bakal memperketat pembatasan lagi seperti yang dilakukan Filipina dengan mengkarantina Metro Manila akibat kenaikan kasus yang sangat signifikan.
Lagipula secara musiman, IHSG di bulan Agustus cenderung mencatatkan penurunan kinerja. Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, dalam 19 tahun terakhir, IHSG melemah 11 kali di bulan Agustus.
Ada beberapa alasan mengapa analis memandang bulan Agustus bukanlah bulan yang baik untuk IHSG. Secara umum bulan Agustus dimanfaatkan untuk menikmati liburan musim panas yang tentunya hanya bisa dinikmati ketika kondisi sedang normal.
Namun tentunya berbeda dengan kali ini. Hanya saja risiko ketidakpastian yang tinggi seputar kapan pandemi berakhir masih membuat pasar keuangan diterpa kecemasan.
Ke depan beberapa faktor yang menggerakkan harga saham global termasuk di dalam negeri adalah perkembangan pandemi Covid-19, perkembangan terbaru vaksin, stimulus lanjutan dari pemerintah dan bank sentral hingga tensi geopolitik AS-China.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.769 triliun turun dari posisi sebelumnya Rp 2.793 triliun seiring dengan IHSG yang melemah tipis selama sepekan.
Jajaran 10 Besar Emiten dengan Market Cap Terbesar:
No | Emiten | 10 Agustus 2020 (Rp T) | No | Emiten | 3 Agustus 2020 (Rp T) | No | Emiten | 27 Juli 2020 (Rp T) |
1 | BCA/BBCA | 754 | 1 | BCA/BBCA | 769 | 1 | BCA/BBCA | 747 |
2 | Bank Bri/BBRI | 380 | 2 | Bank Bri/BBRI | 387 | 2 | Bank Bri/BBRI | 379 |
3 | Unilever/UNVR | 310 | 3 | Unilever/UNVR | 320 | 3 | Unilever/UNVR | 310 |
4 | Telkom/TLKM | 295 | 4 | Telkom/TLKM | 302 | 4 | Telkom/TLKM | 303 |
5 | Bank Mandiri/BMRI | 268 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 270 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 239 |
6 | Astra/ASII | 214 | 6 | Astra/ASII | 208 | 6 | Sampoerna/HMSP | 214 |
7 | Sampoerna/HMSP | 193 | 7 | Sampoerna/HMSP | 198 | 7 | Astra/ASII | 211 |
8 | Chandra Asri/TPIA | 131 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 130 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 127 |
9 | Indofood CBP/ICBP | 119 | 9 | Indofood CBP/ICBP | 107 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 117 |
10 | Sinarmas/SMMA | 105 | 10 | Sinarmas/SMMA | 102 | 10 | Indofood CBP/ICBP | 108 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (10/8/2020)
Berdasarkan data di atas belum terjadi perubahan posisi dari pekan ini dengan pekan sebelumnya, di mana PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh di puncak klasemen dengan kapitalisasi pasar Rp 754 triliun jauh melebihi emiten-emiten meskipun kapitalisasi pasarnya turun Rp 15 triliun.
Kapitalisasi pasar yang berhasil meningkat signifikan meski IHSG terkoreksi tipis salah satunya adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang berhasil meningkat Rp 16 triliun setelah kinerja ASII berhasil naik setelah labanya berhasil tumbuh 16% secara year on year (YoY), meskipun penjualan mobil turun.
Kenaikan laba ASII sendiri berkat pengakuan laba atas divestasi PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang mencapai Rp 5 triliun.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000