
Market Cap BRI Melesat Rp 10,31 T, Astra Geser Posisi HMSP

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan kemarin membukukan penguatan, kendati tipis sebesar 0,07% ke level 5.082,99 ditopang oleh kabar seputar pengembangan vaksin Covid-19 dan juga efektifnya kebijakan helikopter uang.
Kabar tersebut membuat saham-saham sektor farmasi mengalami lonjakan di tengah euforia uji kandidat vaksin Covid-19 oleh PT Bio Farma.
Menurut data RTI, dua dari lima saham yang menguat tertinggi adalah saham BUMN farmasi yang merupakan anak usaha PT Bio Farma, yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Keduanya melesat ratusan persen, masing-masing sebesar 133% dan 114%.
Sentimen positif sepekan kemarin terjadi setelah kandidat vaksin corona dari China telah tiba di Indonesia dan sedang dalam uji klinis tahap ketiga oleh Bio Farma. Jika berjalan sesuai ekpektasi, Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis per tahun.
Selain itu, pemerintah juga menggelontorkan stimulus sebanyak mungkin untuk mengangkat daya beli dan konsumsi masyarakat. Pendekatan Modern Money Theory atau Teori Moneter Modern tampaknya menjadi pilihan.
Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.737 triliun. Sementara hingga Senin ini (27/7/2020) sesi I pukul 11.00 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap naik 0,48% menjadi Rp 2.750,22 triliun.
Pada perdagangan Senin ini,pukul 11.00 WIB IHSG mampu melenggang ke zona hijau, yang naik20,01 poin atau 0,39% ke level 5.103 terdorong oleh kabar baik dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan meneken perjanjian kerja sama terkait penempatan dana pemerintah kepada BPD setelah sebelumnya pemerintah menempatkan dana di Bank Himbara.
Jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:
No | Emiten | 17 Juli 2020 (Rp T) | No | Emiten | 24 Juli 2020 (Rp T) | No | Emiten | 27 Juli 2020 (Rp T) |
1 | BCA/BBCA | 747 | 1 | BCA/BBCA | 744 | 1 | BCA/BBCA | 751,36 |
2 | Bank Bri/BBRI | 379 | 2 | Bank Bri/BBRI | 377 | 2 | Bank Bri/BBRI | 387,31 |
3 | Unilever/UNVR | 310 | 3 | Unilever/UNVR | 307 | 3 | Unilever/UNVR | 306,15 |
4 | Telkom/TLKM | 303 | 4 | Telkom/TLKM | 299 | 4 | Telkom/TLKM | 300,16 |
5 | Bank Mandiri/BMRI | 239 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 259 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 267,17 |
6 | Sampoerna/HMSP | 214 | 6 | Astra/ASII | 204 | 6 | Astra/ASII | 206,47 |
7 | Astra/ASII | 211 | 7 | Sampoerna/HMSP | 196 | 7 | Sampoerna/HMSP | 197,16 |
8 | Chandra Asri/TPIA | 127 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 133 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 123,94 |
9 | Barito Pacific/BRPT | 117 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 110 | 9 | Indoffod CBP/ICBP | 106,71 |
10 | Indoffod CBP/ICBP | 108 | 10 | Indoffod CBP/ICBP | 107 | 10 | Sinar Mas/SMMA | 103,79 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (27/7/2020)
Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, pada pekan kemarin dengan pekan sebelumnya, dimana PT Astra Internasional Tbk (ASII) menggeser posisi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), yang masing-masing kini berada di urutan keenam dan ketujuh.
Sementara pada awal minggu ini PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bertengger di urutan kesembilan merebut posisi PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
PT Sinar Mas Mulltiartha Tbk (SMMA) juga sukses masuk saham 10 big cap yang sekaligus mendegradasi PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik menjadi Rp 751,36 triliun per pukul 11.00 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 744 triliun. Market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak ke Rp 387,31 triliun dari Rp 377 triliun.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun menjadi Rp 306,15 triliun dari Rp 307 triliun.Kapitalisasi pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom menguat menjadi Rp 300,16 triliun dari sebelumnya Rp 299 triliun.
Berikutnya market cap PT Bank Mandiri tbk (BMRI) melesat menjadi Rp 267,17 triliun dari sebelumnya Rp 259 triliun, ASII naik menjadi Rp 206,47 triliun dari Rp 204 triliun, HMSP naik menjadi Rp 197,16 triliun dari Rp 196 triliun, sementara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun menjadi Rp 123,94 triliun dari Rp 133 triliun.
Sementara ICBP turun menjadi Rp 106,71 triliun dari Rp 107 triliun, sedangkan SMMA Rp 103,79 triliun setelah sebelumnya tergedrasi pada pekan lalu.
Artinya ada tujuh emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar dan tiga emiten yang membukukan penurunan yaitu UNVR, TPIA dan ICBP.
TPIA membukukan penurunan paling besar yaitu Rp 9,06 triliun. Sementara emiten yang membukukan kenaikan paling besar yaitu BBRI sebesar Rp 10,31 triliun.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Barito Pacific Depak ICBP, Market Cap Bank-bank RI Melonjak