AS-China Memanas, IHSG Drop di Sesi 1 Akibat Aksi Jual Asing

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 August 2020 12:00
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi satu Jumat (7/8/2020), menyusul kenakan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks acuan bursa nasional tersebut melemah 54,9 poin (-1,1%) ke 5.123,318 memperkecil harapan reli untuk hari keempat sore nanti. Pada pagi, IHSG sempat dibuka menguat 7 poin tetapi 7 menit kemudian ambruk ke zona merah dengan melemah 1 poin dan terus berlanjut.

Seluruh indeks saham sektoral bergerak melemah, kecuali indeks saham sektor perkebunan yang masih menguat 1,2% dan menyumbang penguatan IHSG sebesar 0,66 poin. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,4% menjadi pemberat utama dengan menyumbang koreksi 10 poin terhadap IHSG.

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyusul dengan sumbangan koreksi masing-masing sebesar 6,2 poin dan 3,3 poin. Koreksi harga kedua saham bank pelat merah tersebut mencapai 2,6% dan 1%.

Sebaliknya, saham lapis kedua menjadi penahan koreksi seperti saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang menguat 7,3% dan menyumbang reli IHSG sebesar 2,1 poin. Saham blue chip grup Astra PT United Tractors Tbk di posisi kedua dengan sumbangan reli 1 poin.

Investor asing yang pada pagi membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 93 miliar, terus melego saham yang mereka pegang sehingga pada tengah hari mencetak net sell Rp 1 triliun di semua pasar. Secara umum, nilai transaksi bursa mencapai Rp 6,65 triliun, dengan 8,8 miliar saham berpindah tangan 479.380 kali. Sebanyak 137 saham menguat, 276 melemah, dan 141 lainnya flat.

Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah bursa saham nasional bergerak di jalur merah dalam tiga hari terakhir. Koreksi terjadi bersamaan dengan pelemahan rupiah yang tertekan akibat naiknya tensi pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Kamis (6/8/2020) yang berisi larangan bagi perusahaan atau individu AS untuk bertransaksi dengan ByteDance, perusahaan China yang memiliki aplikasi berbagi video TikTok, dan Tencent, pemilik aplikasi WeChat.

Bursa utama di kawasan Asia kompak berdarah-darah. Hang Seng Index di Hong Kong turun 2,3%, KOSPI Korea Selatan terseret 0,2%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,7%, sedangkan Indeks STI di Singapura anjlok 0,99%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bertahan di Jalur Hijau pada Penutupan Sesi Satu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular