RI Resesi Teknikal, IHSG Sesi 1 Tutup di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama pada Selasa (5/8/2020) dengan penguatan tipis, setelah sejak pagi bergerak flip-flop alias berfluktuasi.
Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 8,6 poin (0,17%) ke level 5.083,557 memperbesar peluang reli untuk hari kedua sore nanti. Pada pagi, IHSG dibuka menghijau sebesar 0,17% meski 5 menit kemudian berbalik merah sebesar -0,25%.
Investor asing yang pada pagi membukukan pembelian bersih (net buy) Rp12 miliar, pada tengah hari ini justru balik arah mencetak jual bersih (nett sell) senilai Rp 245,85 miliar di semua pasar. Ini mengindikasikan bahwa mereka memilih merealisasikan keuntungan terlebih dahulu.
Saham yang menjadi target jual terutama yang terkait dengan konsumsi rumah tangga seperti saham benih PT Bisi International Tbk (BISI) senilai Rp 474,7 miliar. Namun, investor domestik memburu saham tersebut sehingga harganya terhitung menguat 1,65% ke Rp 925 per saham.
Saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) juga ditimpa aksi jual asing Rp 266,2 miliar, tetapi harganya menguat 0,3% ke Rp 1.605 per unit. Demikian juga dengan saham PT Merck Tbk (MERK) dengan nilai jual bersih Rp 261,4 miliar, tetapi harganya naik 0,6% ke Rp 3.460 per unit.
Secara umum, nilai transaksi bursa mencapai Rp 4,7 triliun, dengan 5,4 miliar saham berpindah tangan sebanyak 475.588 kali. Sebanyak 165 saham menguat, 221 melemah, dan 151 lainnya flat.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan PDB Indonesia periode April-Juni 2020 terkontraksi -5,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Ini lebih buruk dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar -4,53%.
Artinya, perekonomian Indonesia secara teknikal terkategori memasuki masa resesi, di mana ekonomi menurun dua kuartal berturut-turut, mengekor Singapura, menjadi catatan terburuk sejak 2009.
Bursa di kawasan Asia bergerak variatif. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 2%, tetapi Nikkei Jepang dan indeks KLSE Malaysia melemah masing-masing sebesar 0,2% dan 0,05%. Indeks STI Singapura naik 0,7% sama seperti KOSPI yang juga menguat 1,25%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank & Migas Diburu, IHSG Menguat Tipis di Sesi I